HAKIKAT SEORANG ANAK


Anak adalah amanah yang dititipkan oleh Tuhan kepada setiap orang tua yang pantas memilikinya. Tetapi mengapa kalau kita lihat saat ini masih saja ada orang tua yang kita rasa 'tidak pantas' untuk mendapatkan amanah seorang anak manusia..?

Mereka terlihat secara kasat mata memiliki anak, akan tetapi anak-anak mereka seperti diabaikan... mereka lebih sibuk mencari uang dibandingkan mengurus anak-anak mereka. Kalau saja mereka ditanya mengapa sikap mereka seperti itu, mereka dengan segera mencari 'pembenaran' bahwa hidup itu semuanya butuh uang ~nanti anak saya makan apa, kalau saya tidak mencari uang..?

Karena kita selalu mencari pembenaran dibandingkan mencari apa yang benar, maka tidak heran cara kita menjadi orang tua selalu saja memakan korban: anak-anak kita sendiri. Kita tidak dapat memerankan peran sejati kita sebagai orang tua, yakni mendidik anak-anak kita. Karena boro-boro mendidik, meluangkan waktu untuk anak-anak kita saja sepertinya sulit sekali, karena kita selalu saja memiliki seribu satu macam alasan, yaitu sedang mencari uang.

Pertanyaannya: kita mencari uang itu untuk siapa..?? Untuk diri kita sendiri, atau untuk anak-anak kita..??

Kalau saja kita mencari uang tujuannya untuk menafkahi keluarga kita, apakah anak-anak kita sudah menyebutkan nilai nominal yang mereka butuhkan..?? Ataukah ini hanya 'prasangka' kita saja sebagai orang tua bahwa anak-anak kita membutuhkan itu semua, dibandingkan waktu kita untuk dapat membersamai mereka..??

Coba kita tanyakan ini langsung kepada anak-anak kita, apakah mereka membutuhkan semua gemerlapnya dunia, atau ini ketakutan kita saja yang tidak pernah puas dengan harta yang kita miliki saat ini... hingga anak yang selalu dijadikan sebagai 'kambing hitam' mengapa selama ini mereka kesulitan untuk menemani tumbuh kembang anak-anak mereka sendiri...(?)

Maka wahai para orang tua, jangan sampai nikmat memiliki anak dicabut lagi oleh Tuhan yang menitipkan anak kita, karena melihat kita menyia-nyiakan titipan-Nya, yaitu dengan cara tidak diurus dan tidak dipedulikan... karena Tuhan pun memiliki ketentuan-Nya akan hamba-Nya. Tuhan tidak akan rela melihat titipan-Nya itu disia-siakan oleh yang dititipinya, karena Tuhan Maha Penyayang kepada setiap hamba ciptaan-Nya, maka Tuhan segera mengambil alih lagi titipan-Nya karena disia-siakan oleh yang dititipinya.

Mari kita pikirkan sejenak wahai para orang tua, apabila kita sampai saat ini masih saja sering menyia-nyiakan anak-anak kita demi mengejar nafsu yang kita tidak tahu harus sampai kapan kita mengejarnya.

Komentar