DI BALIK ANAK YANG PERCAYA DIRI, ADA ORANG TUA YANG MEMPERCAYAINYA

 


Bagaimana cara kita memperlakukan anak-anak kita akan tercermin dari perilaku yang mereka tunjukkan. Kadang kita kurang peka terhadap cara kita memperlakukan anak-anak kita. Kita pikir anak akan selalu membutuhkan nasehat kita sebagai orang tuanya untuk menentukan langkah-langkah mereka di dalam kehidupannya. Padahal mereka terkadang tidak membutuhkan nasehat kita sama sekali, karena mereka tahu apa yang mereka inginkan dalam kehidupan mereka.

Namun mulut kita (seperti) gatal kalau tidak menasehati mereka, karena kita pikir anak-anak kita belum mampu memutuskan apa yang terbaik bagi kehidupan mereka. Kita masih menganggap mereka seperti anak kecil terus, akhirnya membuat mereka jenuh kepada kita karena kita selalu ikut campur urusan mereka ~yang sebenarnya kita tidak perlu ikut campur.

Memang sebagai orang tua kita selalu ingin hal yang terbaik untuk anak-anak kita, apalagi kalau menyangkut kehidupan mereka kelak di masa depan. Akan tetapi kita harus sadar anak-anak kita membutuhkan kepercayaan penuh dari para orangtuanya, bahwa mereka mampu membuat keputusan yang penting dalam kehidupannya. Kalaupun mereka berbuat kesalahan dalam kehidupan yang mereka jalani, jadikan ini sebagai pembelajaran berharga bagi mereka (bagaimana mereka bisa tahu mereka melakukan kesalahan kalau mereka tidak diberikan kesempatan untuk melakukan kesalahan tersebut), karena belajar seringkali lebih efektif belajar dari pengalaman ataupun kesalahan sendiri, agar mereka percaya bahwa mereka adalah 'tuan' atas kehidupan mereka sendiri. Tugas kita sebagai orang tua hanya menjadi mentor bagi mereka, yaitu mendampingi mereka dalam keadaan suka maupun duka (bersama).

Tips-Tips agar kita sebagai orang tua memberikan kepercayaan kepada anak-anaknya:

  • Beri kepercayaan penuh kepada anak-anak kita bahwa mereka adalah 'tuan' atas kehidupan mereka.
  • Ajarkan mereka tentang kehidupan dari melihat langsung kehidupan itu sendiri, bahwa setiap orang pasti pernah berbuat kesalahan, tetapi yang lebih penting adalah mau & mampu bangkit untuk memperbaikinya.
  • Yakinkan kepada anak-anak kita bahwa kita sebagai orang tua akan selalu mendampingi mereka dalam keadaan suka maupun duka, karena mereka membutuhkan keyakinan ini langsung dari mulut orang tua mereka sendiri.

Komentar