Curhat seorang Siswa (Alumni) Sekolah KORBAN BULLY (part 3)

 


 Dari pengalaman saya pribadi, saya baru bisa membentuk mental saya dari umur 18 tahun. Saya baru bisa membentuk mental diri saya sendiri dari banyaknya masa kelam saya di dalam kehidupan saya. Karena saya pernah benar-benar frustasi semenjak saya jadi korban kekerasan atau bullying yang di lakukan oleh orang tua tiri saya, Pak..!

Dari situ saya belajar sampai sekarang untuk kuat menjalani hidup dengan mental saya yang berantakan saat itu, di tambah pada saat saya putus cinta di sekolah untuk pertama kalinya, dari situ satu persatu saya mengenal banyak karakter, dari orang-orang yang pernah hadir di kehidupan saya, baik di dunia maya hingga dunia nyata... menjadi pembelajaran hidup hingga saat ini, bahwa di luar sana juga masih banyak orang yang merasakan penderitaan yang sama (seperti kata pepatah: di atas langit masih ada langit).

Menurut saya, ini hanya masalah waktu aja sih Pak... Pembully juga kan masih manusia, punya perasaan, dan mungkin masih bisa dimaklumi. Intinya tinggal sekarang belajar dari apa yang terjadi hari ini agar besok bisa menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Dan untuk itu kita perlu didampingi untuk bisa membangun mental healty-nya sendiri. Dengan dikeliling oleh orang-orang yang peduli dengan dirinya. Tapi juga jangan sepenuhnya mengandalkan orang lain. Kita harus belajar untuk bagaimana caranya peduli dengan diri sendiri agar tidak bergantung terus sama orang lain.

Seiring waktu, yang nama pertemanan akan lebih sedikit circle-nya. Akan lebih banyak orang yang come and go. Kekeluargaan pun makin ke sini juga memiliki hidup & jalannya masing-masing.

Komentar