Materi yang sangat bagus sekali, Pak Avi.
Semoga ini menjadi pengingat orang tua di luar sana untuk sadar bahwa anak-anak
butuh orang tua yang memberikan rasa tanggung jawabnya, bukan hanya sekadar
materi uang saja, di mana kalau di dalam pernikahan ada yang namanya memberikan
nafkah, tapi bukan hanya sekedar uang, melainkan juga nafkah batin, yang
artinya hidup bukan cuma butuh uang untuk bertahan hidup, tapi juga butuh kasih
sayang dan cinta perhatian.
Berikan ruang untuk
anak-anak agar kita merasa bahwa kita punya orang tua yang sayang sama kita,
dan mencintai kita. Sebagai tempat berlindung, bukan hanya mendidik, tapi
seiring berjalannya waktu juga harus banyak sharing pengalaman hidup untuk
membentuk mentalnya. Jadi anak bisa belajar dari apa yang sudah pernah dilalui
banyak orang, terutama orang tua sendiri yang sudah punya jam terbang yang
tinggi dan lebih jauh.
Sudah seharusnya itu
diceritakan, baik pengalaman hingga tips-tips untuk hidup yang sudah seharusnya
dibicarakan dan di-share kepada anak-anak, biar mereka belajar dari banyak
pengalaman orang tuanya. Di situlah anak akan menemukan jati dirinya sendiri
tanpa harus dipaksa untuk menjadi apa yang orang tuanya inginkan, karena
bagaimana pun, kita, anak-anak, juga punya jalan hidupnya sendiri. Jangan
memaksakan kehendak sebagai orang tua. Kalau itu bukan kemauan dari diri si
anak sendiri, akan percuma saja.
Seharusnya bentuklah dia
untuk menjadi dirinya sendiri, bukan untuk menjadi apa yang bukan dari dirinya
sendiri, gara-gara dipaksa oleh orang tuanya yang mengharuskan ini-itu tanpa
memberikan ruang (apa sih yang sebenarnya anak kita mau). Karena kesalahannya
itu lebih kepada ego orang tuanya sendiri yang hanya mikirin perasaan sendiri
tanpa mau mengerti perasaan anaknya.
Maka dari itu saya bilang bahwa
bullying tidak hanya terjadi di masa sekolah, tapi juga di dalam keluarga.
Untuk mengatasinya, cukup dengan membangun jati diri, membangun mental anak,
agar mempunyai sikap yang tegas, agar orang-orang itu tidak bisa seenaknya
merendahkan orang lain dan semena-mena hingga menginjak harga diri.
Simple sih, tapi gak semua
orang bisa, Pak..!
Komentar
Posting Komentar