Curhat seorang Siswa (Alumni) Sekolah KORBAN BULLY (Part 2)

 


 Materi yang sangat bagus sekali, Pak Avi. Semoga ini menjadi pengingat orang tua di luar sana untuk sadar bahwa anak-anak butuh orang tua yang memberikan rasa tanggung jawabnya, bukan hanya sekadar materi uang saja, di mana kalau di dalam pernikahan ada yang namanya memberikan nafkah, tapi bukan hanya sekedar uang, melainkan juga nafkah batin, yang artinya hidup bukan cuma butuh uang untuk bertahan hidup, tapi juga butuh kasih sayang dan cinta perhatian.

Berikan ruang untuk anak-anak agar kita merasa bahwa kita punya orang tua yang sayang sama kita, dan mencintai kita. Sebagai tempat berlindung, bukan hanya mendidik, tapi seiring berjalannya waktu juga harus banyak sharing pengalaman hidup untuk membentuk mentalnya. Jadi anak bisa belajar dari apa yang sudah pernah dilalui banyak orang, terutama orang tua sendiri yang sudah punya jam terbang yang tinggi dan lebih jauh.

Sudah seharusnya itu diceritakan, baik pengalaman hingga tips-tips untuk hidup yang sudah seharusnya dibicarakan dan di-share kepada anak-anak, biar mereka belajar dari banyak pengalaman orang tuanya. Di situlah anak akan menemukan jati dirinya sendiri tanpa harus dipaksa untuk menjadi apa yang orang tuanya inginkan, karena bagaimana pun, kita, anak-anak, juga punya jalan hidupnya sendiri. Jangan memaksakan kehendak sebagai orang tua. Kalau itu bukan kemauan dari diri si anak sendiri, akan percuma saja.

Seharusnya bentuklah dia untuk menjadi dirinya sendiri, bukan untuk menjadi apa yang bukan dari dirinya sendiri, gara-gara dipaksa oleh orang tuanya yang mengharuskan ini-itu tanpa memberikan ruang (apa sih yang sebenarnya anak kita mau). Karena kesalahannya itu lebih kepada ego orang tuanya sendiri yang hanya mikirin perasaan sendiri tanpa mau mengerti perasaan anaknya.

Maka dari itu saya bilang bahwa bullying tidak hanya terjadi di masa sekolah, tapi juga di dalam keluarga. Untuk mengatasinya, cukup dengan membangun jati diri, membangun mental anak, agar mempunyai sikap yang tegas, agar orang-orang itu tidak bisa seenaknya merendahkan orang lain dan semena-mena hingga menginjak harga diri.

Simple sih, tapi gak semua orang bisa, Pak..!

Komentar