Masalah pornografi di
kalangan anak-anak semakin ke sini semakin mengkhawatirkan, apalagi dengan
adanya sosial media, membantu maraknya industri pornografi tersebar di kalangan
anak-anak. Di sinilah seharusnya peran orang tua bisa menjadi filter bagi
anak-anaknya dari pengaruh buruk pornografi.
Pornografi dari dulu
hingga sekarang merupakan masalah yang tidak akan pernah ada habisnya. Dari
zaman penulis masih duduk di bangku sekolah, pornografi merupakan hal yang
lazim ditemui. Hanya saja sekarang beda media penyebarannya. Kalau dulu
penyebaran pornografi hanya melalui media cetak dan film seperti majalah, buku
dan video, maka saat ini dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat
membuat penyebaran pornografi sangatlah mudah untuk diakses. Apalagi dengan adanya sosial media, membuat konten
pornografi semakin mudah untuk diakses oleh gadget anak-anak kita.
Di sini penulis tidak
ingin berfokus terhadap dampak negatif dari perkembangan teknologi, karena saat
ini (suka tidak suka) memang zamannya teknologi. Di sini penulis ingin kita
sebagai orang tua untuk lebih memainkan perannya untuk menjadi filter bagi
massifnya penyebaran pornografi di kalangan anak-anak kita. Dengan cara apa?
Berusaha untuk mau meluangkan waktu membersamai anak-anak kita. Misalnya,
membahas sesuatu yang positif seperti topik yang ada kaitannya dengan kesukaan
atau minat anak-anak kita. Dan juga jangan sungkan untuk membahas sesuatu yang
ada hubungan dengan seksualitas, tentu disesuaikan juga dengan usia anak-anak
kita ~agar mereka mendapatkan saran dari orang-orang yang terpercaya, yaitu
orang tuanya sendiri, dibandingkan anak-anak kita mendapatkan saran dari
lingkungan pergaulannya (yang tidak dapat kita pastikan apakah anak-anak kita
mendapatkan saran yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak kita atau malah
'bablas' entah ke mana topik pembicaraannya), sehingga anak-anak kita menjadi
kecanduan pornografi.
Penulis sendiri di waktu
masih sekolah dulu berkenalan dengan dunia pornografi berawal dari lingkungan
pergaulan, bukan dari orang tua penulis, karena orang tua tidak pernah
memperbincangkannya (mungkin dirasa kurang pantas atau tidak mendidik). Padahal
semakin kita sungkan untuk membahasnya, maka lingkunganlah yang akan
membahasnya. Ini justru akan menjadi bumerang bagi para orang tua, karena
mendapatkan anak-anak kita mendapatkan akses informasi dari pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab ~karena lingkungan tidak pernah merasa harus
bertanggung jawab terhadap masa depan anak-anak kita, sehingga peran orang tua semakin
sangat dibutuhkan oleh anak-anaknya.
Jadi apabila saat ini kita
melihat anak-anak kita misalnya sudah kecanduan dengan pornografi, maka tidak
ada kata terlambat. Segera perbaiki komunikasi kita dengan anak-anak kita,
sehingga anak-anak kita merasakan peran orang tuanya dalam kehidupan mereka
(tentunya dengan komunikasi dua arah yang baik dan tidak ada wasangka terhadap
anak-anak kita), karena anak merupakan cermin dari cara orang tua mereka
memperlakukan mereka.
Komentar
Posting Komentar