Seringkali kita sebagai
orang tua menyalahkan pihak luar ketika anak kita menjadi pelaku kekerasan.
Kita menyalahkan pergaulan anak-anak kita, kita menyalahkan pihak sekolah, kita
menyalahkan lingkungan, kita menyalahkan pemerintah... (untungnya kita tidak
menyalahkan binatang peliharaan kita, hehehe..)
Ketika anak menjadi pelaku
kekerasan, apakah kita pernah bertanya kepada diri sendiri: mengapa anak sampai
tega melakukan hal itu semua..?? Karena
penulis yakin tidak ada satu pun anak yang pernah bercita-cita sejak kecil
bahwa suatu saat nanti ketika saya sudah besar, saya akan menyakiti orang-orang
di sekeliling saya. Pasti yang menjadi penyebab anak-anak kita menjadi pelaku
kekerasan adalah pengaruh-pengaruh yang mereka terima di sekeliling kehidupan
mereka, terutama lingkungan keluarga ~karena sejak anak kita menghembuskan
nafas pertama kalinya di dunia ini, mereka pasti berada di lingkungan keluarga.
Karenanya, pengaruh
keluarga akan menjadi dasar pola pikir mereka, yang kelak (suatu saat nanti)
menjadi karakter yang akan membentuk pribadi mereka. Tetapi jika kita sebagai
orang tua tidak bisa memberikan pengaruh yang lebih kuat dibandingkan pengaruh
luar, maka anak kita akan dibentuk oleh 'mereka' dengan semena-mena, tanpa rasa
belas kasih... karena mereka tidak pernah merasa memiliki kepentingan kepada
anak kita.
Orang tua seharusnya
menyadari bahwa anak kita dititipkan oleh Tuhan kepada kita, para orang tuanya,
bukan tanpa sebab ~karena Tuhan tahu bahwa kita sanggup dan mampu mendidik,
merawat, dan menjaga anak-anak kita dari jahatnya pengaruh luar apabila kita
mau belajar meluangkan waktu untuk menjadi orang tua mereka.
Komentar
Posting Komentar