FOMO (FEAR OF MISSING OUT)

 


Budaya FOMO sudah menjangkiti segala lapisan masyarakat Indonesia secara masif, bahkan budaya FOMO ini juga semakin parah karena dibantu oleh sosial media sebagai perantaranya (yang ada pada saat ini) yang membuat mudahnya akses informasi masuk kepada diri kita.

Apabila kita tidak bijak dalam menyikapinya, maka kita secara tidak sadar terperangkap dalam kebodohan massal. Terbukti begitu banyaknya dari kita ketika melihat sesuatu yang trending atau viral di sosial media, mudah sekali bagi kita untuk ikut-ikutan, meskipun kita tidak paham dengan situasi dan kondisi yang terjadi.

Kita gampang sekali merasa ketakutan kalau kehilangan 'momentum' atau kelangkaan terhadap segala hal yang baru baik itu berupa barang, trend, gaya hidup dan lain sebagainya. Padahal itu mengarahkan kita pada hal yang bersifat materialistik atau hedonisme (konsumtif ~kesenangan sesaat saja), setelah itu malah merugikan kehidupan kita sendiri.

Semua ini akibat kita keranjingan berselancar di sosial media, mengonsumsi konten-konten yang sama sekali tidak memiliki faedah bagi kehidupan kita. Kita tidak menghidupkan filter di dalam diri kita untuk menyaring setiap konten-konten yang masuk. Asalkan kita suka, kita 'sikat' tanpa alasan yang jelas. Kita biarkan semua itu masuk ke dalam pikiran kita, agar kita tidak disebut sebagai orang yang ketinggalan zaman, atau 'cupu' (culun punya, alias tidak gaul ~bahasa anak sekarang).

Padahal sesungguhnya kita terjebak di sana karena kita salah dalam mengonsumsi sesuatu yang masuk ke dalam pikiran kita, sehingga kita mengorbankan sesuatu yang jauh lebih penting bagi kehidupan kita, seperti masa depan kita, keluarga kita, pertemanan kita, lingkungan sosial kita, dll. karena kita tidak mau mengalami perasaan kehilangan atau kelangkaan tersebut, sehingga membuat kita selalu berada dalam kondisi kecemasan, rasa was-was, ketakutan yang berlebihan untuk sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting untuk kita pikirkan.

Memang media sosial ini bisa menjadi pisau bermata dua (bisa menjadi sesuatu yang negatif maupun sesuatu yang positif), tinggal bagaimana cara kita, dan untuk apa menggunakannya saja karena memang perasaan FOMO ini sengaja diciptakan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk pundi-pundi rupiah dari kebodohan kita agar jatuh ke kantong mereka.

Maka waspadalah terhadap sesuatu yang sedang trending atau viral secara masif dan cepat, karena di balik itu semua, bisa jadi ada perangkap yang dipersiapkan untuk kita masuk ke dalam jebakan yang mereka buat. Oleh karenanya, jadilah netizen yang cerdas. Saring semua informasi yang masuk, terutama yang berasal dari sosial media karena siapa tahu, itu adalah perangkap yang dipersiapkan selama ini untuk orang-orang yang bodoh. Dan saya sangat percaya bahwa orang-orang tersebut bukanlah para pembaca dan permirsa loyal Beyond Education. Maka waspadalah..! Waspadalah..!

Komentar