Your Child will follow your Example, not Your Advice

 


Perbuatan lebih nyaring bunyinya dibandingkan nasehat yang kita berikan kepada anak. Lalu mengapa ada sebagian orang tua yang mengatakan kalau anaknya sangat susah untuk dinasehati, susah dibilangin, maunya melawan terus, tidak mau mendengarkan perkataan orang tuanya sehingga kita mulai putus asa, kemudian mengambil jalan pintas, yaitu menitipkan anak-anak kita ke pesantren, boarding school, atau lembaga-lembaga yang mau menerima anak-anak kita untuk menginap (terserah mau bentuknya lembaga pendidikan atau lembaga sejenis ~yang penting anak kita jauh dari pandangan kita, karena kita sudah tidak sanggup lagi mendidik anak-anak kita, karena membuat tekanan darah kita mudah naik).

Adakah di antara kita yang memiliki nasib demikian..??

Kadang orang tua tidak sadar bahwa segala nasehat yang kita berikan kepada anak tidak akan pernah mereka mau patuhi sama sekali kalau saja kita tidak melakukannya terlebih dahulu apa yang kita nasehati kepada mereka. Karena anak kita adalah anak yang cerdas, bukan anak yang bodoh yang bisa kita tipu dengan rangkaian kata-kata yang manis. Kalau saja mereka anak yang bodoh, sudah pasti mereka akan segera mematuhi perintah kita. Akan tetapi karena mereka adalah makhluk yang cerdas, maka mereka akan menilai orang tuanya ~apakah orang tuanya melakukan apa yang mereka nasehati, atau hanya sekedar berucap tanpa mengandung makna samasekali.

Padahal di dalam agama pun kita sudah sering kali dinasehati: "Janganlah kita menyuruh seseorang melakukan sesuatu yang kita sendiri tidak pernah melakukannya",  karena dampaknya bukan saja kepada orang yang kita nasehati, tetapi juga nilai kita (di hadapan orang tersebut).

Jadi, masihkah kita hanya ingin menasehati saja, atau kita mulai melakukan apa-apa yang kita nasehati itu..??  Keputusan ada di tangan kita masing-masing.

Tips-Tips agar kita mulai menjadikan diri kita sebagai suri tauladan terbaik bagi anak

  • Sebelum kita memberi nasihat, mulailah kita memikirkannya terlebih dahulu apakah kita sudah melakukan apa yang kita nasehati atau belum.
  • Anak kita adalah anak yang cerdas, jangan sampai kita sedikit pun meragukannya dengan menganggap mereka tidak paham dengan apa yang kita ucapkan kepada mereka. Mungkin saja kita (yang) belum melakukan terlebih dahulu apa yang kita minta kepada mereka.
  • Ayo, segera lakukan poin satu dan dua dengan konsisten, dan lihat bagaimana hasilnya. Tetapi catatannya: kita patuhi poin satu dan dua tanpa sedikit pun beralasan.

Komentar