Ketika kita merasa bahwa
anak tidak lekas mentaati perintah, kita lupa untuk mengulangi lagi perintah
kita kepada mereka dengan lemah lembut... sampai mereka paham dan melaksanakan
perintah kita. Namun terkadang kita gampang terbawa emosi karena kita pikir
mereka tidak patuh. Padahal dulu ketika kita masih seusia mereka pun kita
kadang juga melakukan hal yang sama seperti apa yang mereka lakukan saat ini, yaitu
tidak cepat tanggap ketika orang tua kita meminta kita melakukan sesuatu (kita
lupa, atau tidak sadar sepertinya).
Ada saja alasan kita untuk
menunda-nunda perintah orang tua kita hingga orang tua kita marah kepada kita.
Tetapi dengan cara orang tua kita memarahi kita, apakah kita tidak melakukan kesalahan
yang sama..?? Bahkan berulang kali, semakin kita sering dimarahi, kita malah
semakin 'kebal' dengan omelan orang tua kita. Kita merasa bahwa memang seperti
itu sifat orang tua kita ~jadi buat apa kita takut lagi dengan kemarahan mereka..??
Akhirnya semakin orang tua
kita marah, dampak perubahan di dalam diri kita ke arah yang lebih positif
semakin jauh dari harapan. Inilah yang kadang kita lupa ketika kita sudah
menjadi orang tua. Kita lakukan hal yang sama seperti orang tua kita dulu... kita
seperti mengulangi lagi kebodohan yang sama, yaitu senangnya mendidik dengan
ancaman. Kita pikir cara itu yang lebih efesien karena akan cepat menunjukkan
hasilnya. Padahal cara seperti itu tidak efektif terhadap diri kita dulu, tetapi
karena keterbatasan ilmu parenting yang kita miliki, tanpa sadar kita
melakukan hal yang sama.
Oleh karena itu, wahai para orang tua, segera tinggalkan cara-cara lama mendidik dengan ancaman... karena kita akan menciptakan dua jenis manusia. Pertama: jenis manusia yang penakut, karena mereka trauma akan kata-kata ancaman kita kepada mereka sejak mereka kecil. Dan kedua: manusia yang tidak memiliki perasaan, karena rasa tersebut sudah putus sejak lama akibat cara kita mendidik mereka yang kurang tepat, yaitu cara mendidik dengan penuh ancaman. Orang bijak mengatakan bahwa hanya orang bodohlah yang jatuh berulang kali di tempat yang sama.
Tips-Tips agar kita bisa mendidik anak dengan lemah lembut
- Jangan salah mengartikan mendidik dengan lemah lembut (berarti) kita lemah... ibarat tetesan air yang terus-menerus jatuh ke permukaan batu, suatu saat nanti pasti batu tersebut akan berlubang juga.
- Setiap orang tua normal pasti menginginkan anaknya memiliki sifat yang lemah lembut kepada siapa saja, terutama kepada orang tuanya. Karena ketika kita mendidik mereka dengan penuh ancaman, maka hal tersebut suatu saat nanti akan berbalik kepada diri kita. Pertanyaannya: apakah kita sudah siap secara mental apabila suatu saat nanti anak kita memperlakukan kita juga penuh dengan ancaman..??
- Ajarkan kepada anak-anak kita pentingnya memiliki sifat lemah lembut, karena sifat lemah lembut membuat diri kita lebih disukai oleh banyak orang dibandingkan sifat kasar yang sudah pasti banyak orang yang akan membenci diri kita. Bukankah kita tidak bisa sendirian hidup di dunia ini..?? Pasti kita membutuhkan uluran tangan orang lain (pada waktunya). Maka tidak mungkin cara kita yang kasar membuat mereka mau mengulurkan tangannya kepada kita.
Komentar
Posting Komentar