"Bukan tentang apa yang kamu tinggalkan untuk anak-anakmu, melainkan apa yang kamu tinggalkan dalam diri anak-anakmu."

 



Kadang kita sebagai orang tua bekerja pagi, siang, malam... berpeluh keringat... berharap kita dapat mensejahterakan kehidupan anak-anak kita dengan materi yang melimpah agar mereka tidak hidup susah sepeninggal kita. Padahal seberapa banyak harta yang kita kumpulkan untuk anak-anak kita tidak akan pernah dapat menggantikan waktu kita bersama mereka.

Anak lebih membutuhkan waktu bersama ayah dan bunda dalam kehidupan mereka dibandingkan segala fasilitas mewah yang bisa kita berikan kepada mereka, karena anak lebih membutuhkan sentuhan kasih sayang dari para orang tuanya untuk menguatkan diri mereka menghadapi kerasnya kehidupan yang menanti mereka kelak.

Tetapi kita seringkali tidak sadar akan hal ini. Kita baru sadar ketika kita mendapati anak-anak kita gagal dalam mengarungi kehidupan mereka, sehingga penyesalan kita sudah tidak berarti lagi buat mereka. Memang wajar apabila setiap orang tua menginginkan kesejahteraan buat anak-anaknya sepeninggal mereka, karena perintah di dalam agama pun meminta kita agar kita tidak meninggalkan keluarga kita dalam keadaan papa.

Namun apabila cara kita mencari harta benda tersebut dengan cara mengorbankan waktu berharga kita membersamai mereka, maka kita akan menciptakan generasi yang lemah secara mental sepeninggal diri kita... Tidakkah itu lebih buruk..?? (Mari kita renungkan sejenak..)

Tips-Tips agar kita meninggalkan generasi yang kuat secara mental:

  • Selalu sediakan waktu kita yang berharga untuk anak-anak kita, jangan (hanya) waktu sisa yang kita miliki.
  • Manfaatkan waktu yang kita miliki untuk lebih mengenal pribadi anak-anak kita dengan cara berbicara dengan mereka dari hati ke hati.
  • Ajarkan kepada mereka nilai-nilai agama agar mereka dapat memahami bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara, membuat mereka sadar untuk memanfaatkan kehidupannya di jalan kebaikan.

Komentar