Penulis pernah merasakan
perihnya menjadi seorang pengangguran... awalnya penulis meyakini bahwa tidak
masalah kalau kita pernah sesekali merasakan menjadi seorang pengangguran, kan
kita akhirnya bisa memiliki banyak waktu untuk beristirahat. Sedangkan kalau
kita bekerja terus, kapan kita bisa beristirahat, melepas rasa penat di dalam
pikiran kita..??
Ternyata keinginan penulis
untuk menjadi seorang pengangguran itu dijawab tuntas oleh Tuhan... (dengan
kata lain: dikabulkan). Awalnya memang penulis sangat senang menjadi seorang
pengangguran, akhirnya memiliki banyak waktu luang untuk diri sendiri, bisa
melakukan apa saja yang penulis suka.
Tetapi keadaan senang
tersebut ternyata hanya bertahan dalam hitungan waktu tiga bulan saja, setelah
itu penulis merasakan rasa bosan yang luar biasa yang belum pernah penulis
rasakan sebelumnya. Penulis merasakan bahwa ternyata begini yah rasanya menjadi
seorang pengangguran ~hanya enak sesaat, tetapi tidak enaknya lebih banyak lagi.
Dunia serasa berhenti berputar! Kita masih dalam keadaan hidup, tapi rasanya
seperti orang yang sudah mati saja, yaitu orang yang tidak memiliki harapan
untuk hidup lagi... padahal memiliki harapan di dalam hidup ini sangat penting,
yaitu kita masih merasakan betapa pentingnya hidup ini untuk dijalani.
Akan tetapi kalau harapan
saja sudah tidak ada, buat apa lagi kehidupan ini perlu kita jalani..?? Banyaknya
kasus bunuh diri pun terjadi dikarenakan kita sudah tidak memiliki harapan
lagi, jadi buat apa kita memperjuangkan kehidupan ini..??
Oleh karena itu, penulis
menghimbau jika pada saat ini kita masih diberikan kesempatan untuk dapat
bekerja oleh Tuhan, meskipun pekerjaan kita saat ini bukanlah pekerjaan yang
kita idam-idamkan, maka syukurilah pekerjaan tersebut, dan tetap pergunakanlah
kesempatan itu dengan sebaik-baiknya, yaitu dengan cara kita bekerja dengan
penuh kesungguhan hati memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang
diamanahkan kepada kita, karena pekerjaan yang dimiliki oleh kita saat ini
adalah pekerjaan yang diberikan langsung oleh Tuhan kepada kita melalui
mahluknya yang bernama manusia. Karena
kita dianggap pantas memilikinya, karena Tuhan Maha Penyayang. Dia Maha tau
kapasitas hamba-Nya.
Kemudian apabila kita
masih kurang puas juga dengan pekerjaan kita saat ini, maka pantaskan diri kita
untuk pekerjaan yang kita inginkan... yaitu dengan cara meningkatkan kompetensi
diri kita dengan kerja keras agar pekerjaan yang kita inginkan tersebut Tuhan
berikan kepada diri kita, karena kita sudah dianggap pantas untuk memilikinya (karena
sesuatu yang baik menurutmu belum tentu baik buatmu, dan sesuatu yang tidak
baik menurutmu belum pasti buruk buatmu), karena Tuhan mengetahui apa yang
terbaik bagi hamba-Nya, bagi yang mau berpikir.
Inilah yang menyebabkan kita pandai mensyukuri setiap pekerjaan yang kita miliki saat ini.
Tips-Tips agar kita menghindari sikap menyia-nyiakan kesempatan dalam bekerja:
- Manusia memang diciptakan oleh Tuhan untuk bekerja, oleh karena itu ada perintah berikhtiar, yaitu melakukan aktivitas yang penting untuk dilakukan bagi kehidupan kita.
- Setiap pekerjaan yang ditawarkan oleh kehidupan kepada diri kita, jangan sampai kita lewati begitu saja. Pikirkanlah dengan kesungguhan apabila memang pekerjaan tersebut sesuai dengan kapasitas yang kita miliki, sesuai dengan bakat dan minat yang kita miliki, maka ambillah pekerjaan tersebut..! Jangan sampai kita menyesalinya, karena kadang kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya.
- Jangan bekerja karena tujuan uang semata, karena kita pikir uang dapat membeli kebahagiaan. Karena sudah berapa banyak orang di luar sana berusaha mencari uang dengan segala cara sampai mengorbankan harga diri, tetapi setelah mereka memilikinya, uang meninggalkan mereka begitu saja dengan penyesalan... Biarkan urusan uang menjadi urusan Tuhan saja yang lebih mengetahui berapa banyak yang pantas kita miliki. Karena tugas kita, manusia, hanya berikhtiar saja yang terbaik untuk memantaskan diri.
Komentar
Posting Komentar