Wahai Ayah dan Bunda,
jangan lupakan anakmu meskipun sesibuk apa pun urusanmu! Kadang kita sering
beralasan demi pendidikan terbaik bagi anak-anak, kita tega menititipkan
anak-anak kita kepada pihak luar, bahkan ada yang sudah sejak kecil mereka
tidak tinggal lagi bersama orang tuanya demi masa depan terbaik mereka
(katanya).
Kita rela kehidupan kita
berjarak dengan mereka, padahal jika kita mau berpikir sejenak, bukankah anak
dititipkan oleh Tuhan Sang Maha Pencipta kepada para orang tuanya, bukan kepada
pihak luar..?? Meski label mereka adalah lembaga pendidikan terbaik sekalipun.
Sebagus apa pun suatu
lembaga pendidikan tidak akan pernah bisa menggantikan peran para orang tuanya
dalam mendidik anak-anaknya, karena Tuhan tahu kita sebagai orang tua sudah
dibekali kemampuan untuk mendidik anak-anaknya. Kita dianggap mampu mengemban
tugas itu, jika kita mau mengakuinya karena Tuhan tidak akan pernah sembarangan
menitipkan makhluk terbaik ciptaan-Nya, yaitu seorang anak manusia, kepada
orang tua yang tidak memiliki kemampuan untuk dapat mendidiknya ~berarti Tuhan
menzholimi hamba-Nya, sedangkan Tuhan menamakan diri-Nya sendiri sebagai Sang
Maha Penyayang, jadi tidak mungkin Dia mendustainya.
Tetapi dengan alasan
kesibukan, kita melupakan tugas utama tersebut. Kita tidak mau belajar
bagaimana menjadi orang tua terbaik bagi anak-anak kita. Dengan cara kita
berkeluh kesah, kita selalu memiliki seribu satu macam alasan untuk tidak
membersamai anak-anak kita dalam menemani masa-masa tumbuh kembang mereka,
sehingga anak merasa bahwa ada maupun tiada orang tuanya bagi kami sama saja.
Akhirnya anak-anak kita tumbuh dan besar fisiknya tanpa diimbangi dengan kebesaran mentalnya. Kadang kita melupakan hal tersebut (kita pikir dengan besarnya dan kuatnya fisik anak-anak kita, pasti juga tumbuh dan kuat pula mentalnya), sehingga jika kelak mereka dewasa, mereka adalah tetap anak kecil yang terjebak dalam raganya yang besar, tetapi jiwa mereka rapuh karena mereka tidak pernah mendapatkan sentuhan kasih sayang dari orang yang paling mereka tunggu cintanya, yaitu orang tua yang melahirkan mereka ke dunia ini.
Tips-Tips agar kita tidak melupakan tugas kita sebagai pendidik utama bagi anak-anak kita:
- Sadarilah bahwa kita sebagai orang tua adalah 'kepanjangan tangan Tuhan' untuk mendidik makhluk ciptaan terbaik-Nya, yaitu seorang anak manusia (bukan guru, bukan ustadz, bukan pula pendeta), karena mereka semua punya tanggung jawab yang sama dengan kita, yaitu mendidik anak-anak mereka masing-masing di rumah.
- Jangan kita tidak percaya diri dalam mengemban tugas sebagai pendidik bagi anak-anak kita, karena binatang pun walau mereka tidak memiliki akal dan pikiran seperti layaknya manusia, mereka tetap pandai dalam mengajari anak-anaknya untuk bertahan hidup dalam kerasnya kehidupan mereka.
- Sehebat-hebatnya orang tua bukanlah orang tua yang pintar dalam segala hal, tetapi orang tua yang menyadari tugas mereka sebagai seorang pendidik bagi anak-anaknya, yaitu dengan cara menularkan suri tauladan terbaik yang mereka miliki kepada anak-anaknya. Karena anak-anak kita tahu bahwa kita bukan guru akademis mereka.
Komentar
Posting Komentar