JANGAN SABOTASE IMPIAN ANAK-ANAK KITA

 


Setiap manusia pasti memiliki impian besar dalam kehidupannya, karena begitulah kodrat manusia: selalu ingin menjadi versi terbaik bagi dirinya, ingin menjadi sukses, ingin kehidupannya menjadi lebih baik dibandingkan saat ini. Semua itu merupakan naluri alami yang dimiliki oleh setiap manusia normal.

Begitu pun dengan anak-anak kita, mereka pun pasti memiliki impiannya. Tetapi kadang orang tua ~tanpa kita sadari~ kitalah penyebab terputusnya impian anak-anak kita. Kita meragukan impian anak kita. Kita memiliki impian yang berbeda dengan impian anak kita. Kita tidak peduli dengan impian anak kita. Akhirnya impian menjadi sekedar impian yang jauh dari jangkauan anak kita, membuat mereka meragukan impiannya, tidak lagi memiliki impian pribadinya, tidak peduli lagi dengan impiannya. Kitalah 'penyabotase utama' impian anak-anak kita yang dulu pernah memiliki impian besar bagi masa depannya.

Akankah kita tega merenggut impian mereka..?? Setiap impian yang dimiliki oleh anak-anak kita merupakan manifestasi dari keinginan Tuhan kepada mereka, bahwa anak-anak kita memiliki peran hidupnya masing-masing yang berbeda di dunia ini untuk saling melengkapi. Hanya melalui impianlah Tuhan menyampaikan keinginan-Nya kepada anak-anak kita, yaitu berupa tugas hidupnya yang harus mereka jalani selama kehidupannya di dunia apabila mereka menginginkan kehidupan terbaiknya.

Kalau saja kita sebagai orang tua yang menghancurkan impian mereka, jangan salahkan anak-anak kita apabila mereka sampai mengubur dalam-dalam impiannya, karena seperti peribahasa mengatakan: "Apa yang Kau tabur, itu yang Kau tuai".

Tips-Tips bagi orang tua untuk membantu anak meraih impiannya

  • Sadarilah, setiap anak memiliki tugas hidupnya yang harus mereka jalani dari Tuhannya melalui impiannya.
  • Luangkanlah waktu untuk berkomunikasi bersama anak sesering mungkin yang kita bisa, agar kita dapat segera menyadari apa yang menjadi impian mereka.
  • Setelah kita mengetahui impian mereka, dukunglah impian mereka dengan membabi buta, agar anak-anak kita mengetahui bahwa orang tuanyalah pendukung utama mereka saat suka maupun duka.

Komentar