Sebagian besar orang tua
pasti menginginkan masa depan terbaik bagi anak-anaknya, jarang ada orang tua
menginginkan masa depan yang bermasalah bagi anak-anaknya di kemudian hari
~seandainya ada, pasti ada yg salah dengan orang tua tersebut.
Tetapi terkadang masa
depan terbaik bagi anak adalah menurut 'versi' orang tuanya, karena begitu
inginnya orang tua melindungi anak-anaknya ~takut ada kejadian yang buruk
menimpa mereka~ kadang orang tua terlalu menyikapinya secara berlebihan dengan
cara mendikte maunya mereka kepada anaknya, bahwa mereka merasa lebih tahu apa
yang terbaik buat masa depan anak-anaknya... karena kita merasa lebih
berpengalaman, lebih banyak ilmunya maka kita tidak berusaha untuk membuka
dialog dengan anak, menanyakan langsung kepada mereka maunya mereka apa.
Kita (seperti) tidak sadar
bahwa kita juga adalah manusia biasa yang masih memiliki banyak kesalahan,
sehingga kadang anak menjadi risih akan sikap orang tuanya sendiri, merasa tidak
dihargai pendapat yang mereka miliki, jadi maksud baik kita ditanggapi berbeda
oleh anak-anak kita.
Bukannya kita berusaha
membantu mereka untuk menemukan masa depan terbaik buat mereka, tetapi yang
mereka rasakan adalah orang tua hanya memikirkan kepentingan diri mereka
sendiri. Sehingga tidak aneh kalau hubungan kita dengan anak (seringkali) bermasalah
akibat cara kita yang salah, bukan niatnya.
Jadi wahai para orang tua,
setiap manusia diciptakan oleh Tuhan dengan segala kelebihan maupun kekurangan
mereka masing-masing. Begitu juga dengan anak-anak kita, agar mereka mau untuk
saling bersilaturahmi di antara mereka, ada orang bijak yang mengatakan bahwa
silaturahmi merupakan salah satu sumber datangnya rezeki.
Penulis sangat setuju akan hal tersebut, karena silaturahmi membuat kita saling berkolaborasi, saling mengisi kekurangan kita masing-masing agar kita dapat menggapai tujuan kita bersama, yaitu sumber rezeki yang banyak dan halal. Karena bagaimanapun juga, manusia tidak bisa hidup sendiri. Mereka sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk mengisi kekurangan yang mereka miliki. Maka biarkanlah anak-anak kita menjadi diri terbaik menurut 'versi' mereka masing-masing, karena pada dasarnya, anak adalah sumber kebaikan itu sendiri.
Tips-Tips agar kita sebagai orang tua mudah untuk membantu anak menemukan diri terbaik mereka
- Jadilah seorang pengamat yang baik kepada keseharian anak, hanya dengan cara kita mengamati keseharian anaklah kita akan mendapatkan petunjuk mengenai potensi sesungguhnya yang dimiliki oleh anak.
- Jadilah teman terbaik bagi mereka ketika mereka ingin bercerita tentang apa saja yang mereka alami dalam keseharian mereka. Karena teman terbaik adalah teman yang lebih senang untuk mendengar dibandingkan berbicara ~hanya dengan lebih banyak mendengarlah kita akan lebih memiliki informasi yang akurat mengenai siapa anak kita sesungguhnya.
- Jadilah orang tua yang fleksibel, bukan orang tua yang kaku. Karena orang tua yang fleksibel adalah orang tua yang lebih bisa diajak untuk berkompromi tentang segala hal yang terbaik bagi anak-anaknya dibandingkan orang tua yang kaku ~yang maunya menang sendiri.
Komentar
Posting Komentar