Ketika kita memutuskan
untuk memiliki anak, tanpa kita sadari ada komitmen besar di balik keputusan
itu karena komitmen berkaitan langsung dengan tanggung jawab kita sebagai orang
tua: membesarkan mereka, memenuhi seluruh kebutuhan sandang, pangan, &
papan mereka.
Tetapi bagaimana mereka
dapat bertumbuh untuk menjadi manusia yang paripurna, yaitu sempurna akhlaknya,
maka ini semua merupakan tanggung jawab utama bagi setiap orang tua mereka,
bukan lagi tanggung jawab pihak sekolah, tokoh agama, psikolog apalagi orang
tua kita ~karena orang tua kita sudah terlalu capek untuk membesarkan diri
kita, masih tegakah kita bebani lagi (mereka) dengan tanggung jawab membesarkan
anak-anak kita..? Lalu kapan mereka dapat memiliki waktu untuk menikmati hari
tuanya..??
Biarlah anak-anak kita
menjadi tanggung jawab utama orang tua yang melahirkan mereka, karena dalam
membesarkan anak untuk menjadi manusia paripurna dibutuhkan komitmen besar kita
sebagai orang tua mereka. Pertanyaannya: apakah ada pihak luar yang mau
menjalani peran sebesar itu..??
Orang tua (lain) yang
sudah berusaha membesarkan anak-anaknya
sebaik mungkin saja belum tentu mendapatkan hasil yang diharapkan, apalagi bagi
orang tua yang membiarkan anak-anaknya tumbuh besar tanpa peran orang tuanya
sama sekali... Apakah kita siap untuk memiliki komitmen sebesar itu, atau kita
biarkan mereka tumbuh besar tanpa peran terbaik dari para orang tuanya..?
Karena apa pun hasil dari keputusan kita, selalu ada konsekuensi di baliknya.
Tips-Tips agar kita komitmen dalam membesarkan anak-anak kita
- Anak adalah Titipan Tuhan kepada kita, orang tuanya. Bagaimana perasaan Sang Penitip ketika Dia mengetahui titipannya disia-siakan oleh orang yang dititipinya..??
- Bayangkan ketika diri kita sebagai seorang anak mengetahui orang tua kandung kita sendiri menyia-nyiakan keberadaan diri kita, bagaimana perasaan kita sebagai seorang anak saat itu..??
- Banyak orang di luar sana mendambakan memiliki seorang anak, tetapi hingga saat ini belum juga diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk memilikinya... Bagaimana perasaan mereka..? Sedangkan kita yang sudah diberikan seorang anak, bagaimana bentuk syukur kita..?? Kalau saja sampai kita menyia-nyiakan mereka, pikirkan kembali jika Tuhan mencabut 'hak' kita untuk memiliki mereka... karena penyesalan selalu datang terlambat.
Komentar
Posting Komentar