UJIAN

 


Setiap manusia yang masih hidup di muka bumi ini pasti akan mengalami ujian di dalam kehidupannya, apakah bentuk ujiannya menyenangkan hati kita, atau sebaliknya... ~tergantung dari cara pandang kita melihat ujian tersebut.

Kebanyakan dari kita merasa mengalami ujian kehidupannya hanya ketika kita dihadapkan dengan sesuatu hal yang kita benci saja, tetapi kalau sebaliknya, kita menganggap bahwa diri kita sedang dinaungi oleh keberuntungan alias Tuhan sedang 'sayang' sama kita. Kita tidak sadar bahwa hal itu ternyata ujian JUGA dalam bentuk yang berbeda. Kita hanya terlalu cepat mengambil kesimpulan saja bahwa ini adalah tanda-tanda keberhasilan kita dalam melewati ujian kehidupan.

Padahal semua itu ternyata hanya ujian kehidupan semata dalam soal yang berbeda seperti layaknya siswa sekolah dalam mengikuti ujian... ~apakah kita hanya diuji dalam satu mata pelajaran saja..?? Tetapi kita merasa kalau ma-pel yang kita sukai kita senang untuk mengerjakan soal ujian tersebut karena kita merasa mampu untuk mengerjakannya. Namun kalau sebaliknya, mata pelajaran yang sangat kita benci, kita malas untuk  mengerjakan soal ujian tersebut karena kita sudah merasa tidak mampu untuk mengerjakannya. Tetapi pertanyaannya: Apakah kita boleh memilih untuk tidak mengerjakan soal ujian yang kita tidak sukai tersebut..??

Ujian kehidupan, apa pun bentuknya tetaplah soal ujian yang harus kita selesaikan. Tugas kita sebagai manusia hanya untuk mengerjakan soal ujian tersebut dengan sebaik-baiknya, dan menyerahkan hasilnya hanya kepada ketentuan Tuhan yang berhak untuk menilainya: apakah kita lulus dalam ujian tersebut atau tidak. Cara pandang seperti ini akan membuat hati kita lebih menerima dalam menjalani apa pun bentuk ujian yang akan menanti kehidupan kita.

Tips-Tips dalam bersikap menerima soal ujian kehidupan

  • Sadarilah kehidupan di dunia ini hanya senda gurau semata, jadi buat apa kita bawa terlalu serius dalam menyikapinya...(?)
  • Tugas kita hanya mengerjakan soal ujian tersebut dengan sebaik-baiknya tanpa terlalu memikirkan tentang hasilnya, agar kita tidak 'mati gaya' apabila hasilnya tidak sesuai dengan keinginan kita.
  • Dalam hidup di dunia ini, kita hanya menjalani apa maunya Tuhan (bukan maunya kita), jadi sangat rugi sekali bagi kita kalau hanya untuk disesali semata tanpa memiliki prestasi. Jadi fokuskan seluruh energi kehidupan kita hanya untuk meraih prestasi yang sesuai dengan potensi yang kita miliki, agar Tuhan pun tersenyum melihat kita sadar akan kehendak-Nya, karena kehendak Tuhan selalu yang terbaik dibandingkan maunya kita.



Komentar