Kadang kita menilai diri
sendiri dari seberapa banyak harta yang kita miliki. Kita merasa bisa dihargai
oleh banyak orang apabila kita kaya, banyak harta, dan stigma seperti itu sudah
sangat melekat di masyarakat, bahwa orang itu dinilai dari seberapa banyak
hartanya, bukan seberapa banyak karyanya yang bermanfaat bagi sesama... akhirnya
membuat banyak orang ingin berlomba-lomba menjadi kaya agar bisa dihargai.
Akan tetapi caranya untuk
menjadi orang kaya, kadang kita tidak peduli dengan cara yang kita lakukan
apakah cara yang positif atau yang negatif, pokoknya sikat... yang penting gue
bisa kaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya ~seperti Teks Proklamasi, hehehe.
Akhirnya tidak heran di negara
kita tercinta ini korupsi sudah menjadi sebuah wabah. Buktinya kita sering
disuguhi berita pejabat negara yang tertangkap melakukan tindakan korupsi dari
segala tingkatan jabatan di pemerintahan.
Keinginan menjadi kaya sebenarnya
sangat wajar adanya tetapi apabila diraih dengan cara yang tidak semestinya,
maka ini yang menjadi masalah sesungguhnya, apalagi dengan pesatnya pengaruh
media sosial di masyarakat. Kita sering disuguhkan bahwa orang-orang senang menonjolkan
harta benda miliknya agar mereka bisa memiliki banyak pengikut, karena memiliki
banyak pengikut bagi sebagian besar orang merupakan kebanggaan tersendiri ~menunjukkan
kepada orang-orang betapa hebatnya diri mereka.
Bahkan ada sebagian orang
yang ingin memiliki banyak pengikut dengan cara terlihat kaya, namun itu
hanyalah topeng belaka, dan akhirnya kita yang menjadi korbannya karena kita
sendiri menilai diri kita harus sama seperti mereka, yaitu dihargai oleh orang
banyak karena memiliki banyak harta, bukan banyak prestasi maupun karya nyata.
Pertanyaannya, bagi yang sukanya ikut-ikutan arus, apakah nilai kita di mata orang lain harus sama dengan mereka..?? Sampai-sampai kita rela memakai topeng yang sama, kemudian kita memaksakan diri kita mengikuti 'kebodohan massal' jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Tips-Tips agar kita tidak menilai diri kita dari harta benda
- Ingat bahwa yang berhak menilai diri kita bukan manusia tetapi Tuhan yang menciptakan manusia. Jadi, mengapa kita ambil pusing dengan penilaian manusia..??
- Kalau kita selalu mengikuti penilaian manusia kepada diri kita, siap-siap saja kita akan selalu sakit hati karena manusia tidak akan pernah ada puasnya, selalu saja ada kurangnya di mata mereka, sehingga akhirnya setiap perbuatan kita selalu salah (di mata mereka).
- Selagi kita masih hidup di dunia ini pasti tidak lepas dari penilaian manusia mengenai diri kita, maka ambil hal yang positif dan lepaskan hal yang negatif dari penilaian mereka, karena kita tidak bisa menghentikan penilaian manusia kepada diri kita. Yang dapat kita lakukan hanyalah mengendalikan respon kita atas penilaian tersebut.
Komentar
Posting Komentar