NEW YEAR

 


Setiap pergantian tahun sudah menjadi tradisi bagi sebagian besar orang menuliskan resolusi kehidupannya, sesuatu yang ingin mereka capai di tahun yang baru, impian yang mereka ingin raih seperti karir yang meningkat, rumah baru yang mereka dambakan, target menikah, kebiasaan baru yang mereka ingin lakukan, dll.

Namun alih-alih mereka berhasil mencapai apa yang mereka inginkan, malah sebaliknya, mereka sepertinya sulit untuk memenuhi resolusinya tersebut, tentu dengan berbagai macam latar belakang alasannya... dan fakta ini juga dikuatkan oleh penelitian dari University of Scranton yang kemudian dikumpulkan oleh Statistic Brain menunjukkan bahwa hanya 8% orang yang bisa memenuhi resolusi Tahun Baru yang mereka buat.

Ini menjadi pemikiran bagi penulis sendiri, mengapa banyak orang sudah menuliskan resolusinya setiap tahun, tetapi sulit untuk mewujudkannya. Apakah ada yang salah dengan resolusi yang mereka inginkan? Apakah ada yang mereka lupakan dengan resolusi yang mereka canangkan?

Apabila mereka sudah mengetahui bahwa resolusi yang mereka buat setiap tahunnya itu tidak pernah terwujud, mengapa mereka terus lanjutkan tradisi membuat resolusi baru setiap tahunnya, sehingga penulis mengambil kesimpulan bahwa kita melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat dikarenakan kita tidak sadar apa yang kita lakukan.

Kita merasa bahwa membuat resolusi itu adalah tradisi, jadi kita harus melakukannya setiap tahunnya. Kadang ketika kita melakukan sesuatu tanpa kita memikirkannya secara dalam, yaitu tidak mengevaluasi hasilnya, akhirnya kita terus melakukan sesuatu yang sia-sia. Sangat disayangkan apabila kita melakukan sesuatu itu hanya dikarenakan tradisi, bukan dikarenakan manfaat yang dapat kita raih.

Oleh karena itu membuat resolusi sebenarnya baik-baik saja, bahkan tak perlu menunggu tahun baru bisa kapan saja ketika kesadaran untuk memperbaiki sesuatu yang salah itu kita temui dalam kehidupan kita, agar kita tidak menunda-nunda memperbaiki kesalahan yang kita miliki sampai tahun baru berikutnya.

Tips-Tips agar kita dapat memenuhi resolusi kehidupan kita

  • Resolusi berkaitan dengan apa yang ingin kita perbaiki di dalam kehidupan kita, bukan apa yang ingin kita capai, agar kita dapat menikmati proses perbaikan diri tanpa beban di pundak kita.
  • Manusia kalau boleh jujur selalu menghindari yang namanya penderitaan. Oleh karena itu, agar resolusi yang kita buat dapat kita nikmati prosesnya, maka jadikan resolusi itu bukan sebagai tujuan, tetapi perjalanan hidup kita untuk terus memperbaiki diri.
  • Resolusi itu sama dengan kita selalu sadar bahwa kita bukan mahluk yang sempurna, maka kita terus melakukan upaya perbaikan di dalam kehidupan kita agar kita tidak selalu mengulangi kesalahan yang sama dalam kehidupan kita yang hanya sekali.

Komentar