Dunia nyata bisa
diibaratkan sebuah arena pertunjukan, apakah kita sebagai penontonnya yang
harus membayar tiket pertunjukannya, ataupun sebagai pemain yang dibayar dalam
pertunjukan tersebut ~pilihannya ada ditangan kita.
Akan tetapi keduanya
memiliki konsekuensinya masing-masing yang berbeda: kalau kita memilih sebagai
penonton, memang kita tidak akan banyak mendapatkan tuntutan dari peran kita
tersebut. Kita tinggal membayar tiket, kemudian duduk manis menunggu pertunjukan
dimulai. Namun apabila kita memilih sebagai 'pemain' di dalam arena pertunjukan,
akan beda lagi ceritanya... kita dituntut untuk memberikan aksi yang terbaik bagi
para penonton, karena penonton sudah membayar kita.
Kalau saja kita memberikan
aksi yang buruk di mata para penonton, bisa dibayangkan respon seperti apa yang
akan kita dapatkan sebagai pemain... mungkin mereka tak segan-segan untuk
mencaci-maki para pemain karena tidak memberikan aksi yang sesuai dengan
harapan mereka.
Oleh karena itu, kehidupan
sebagai pemain lebih banyak memiliki tuntutan yang harus dijalani, dibandingkan
hidup sebagai penonton, agar mereka tidak mengecewakan penonton di setiap
aksinya. Para pemain dituntut untuk terus bekerja keras dalam jangka waktu yang
panjang, bukan saja melatih fisik mereka, tetapi yang lebih penting melatih
mental mereka agar pertunjukan yang mereka berikan dapat memuaskan para
penonton.
Banyak dari kita memilih peran sebagai penonton dikarenakan tidak banyaknya tuntutan yang harus kita jalani ~hidup jauh lebih mudah menjalani peran tersebut. Tetapi pertanyaannya: jenis peran apa yang akan jauh lebih dihargai dan diapresiasi..??
Tips-Tips agar kehidupan kita ada yang mengenalinya
- Ingat, kehidupan kita di dunia ini sangatlah singkat, maka pikirkanlah peran terbaik apa yang akan kita mainkan, di mana peran tersebut membuat banyak orang merasakan kontribusi terbaik kita.
- Pikirkan kontribusi terbaik apa yang bisa kita berikan kepada sesama, karena manusia menilai diri kita dari banyaknya dampak positif yang bisa kita berikan kepada kehidupan mereka, bukan dari drama yang kita buat.
- Kontribusi terbaik kita berkaitan langsung dengan apa yang kita bisa berikan dari potensi terbaik yang kita miliki berupa bakat dan minat kita, karena bakat dan minat yang kita miliki adalah pemberian Tuhan agar kita bisa memberikan kontribusi terbaik bagi sesama mahluk ciptaan-Nya.
Komentar
Posting Komentar