Do What You Love and Work Hard on it until Done

 


Sering kita disarankan: bekerjalah di bidang yang kita cintai agar hasil dari pekerjaan kita pun berkualitas, tetapi jarang kita diingatkan untuk bekerja keraslah di bidang yang kita cintai agar hasil pekerjaan kita pun lebih berkualitas lagi. Karena masyarakat tidak akan pernah melirik hasil pekerjaan yang kualitasnya hanya 'rata-rata', mereka selalu mencari yang di atas rata-rata, contohnya: mengapa kita lebih mempercayakan sebuah pekerjaan kepada orang yang memang ahlinya? Karena kita percaya bahwa mereka akan bekerja keras untuk menuntaskan pekerjaannya dengan kualitas di atas rata-rata, bukan hanya 'sekedar' menyelesaikannya.

Tetapi kita kadang cepat merasa puas dengan kualitas pekerjaan kita yang masih rata-rata, yang penting saya sudah menyelesaikan pekerjaan sesuai yang diminta, jadi sudah cukup tanggung jawab saya ~yang penting pekerjaan saya selesai. Namun kita lupa untuk mengukur kualitas pekerjaan kita: apakah tingkat kualitasnya masih rata-rata (hanya sesuai yang diminta), atau sudah melebihi dari yang diharapkan?

Maka tak heran apabila sulit bagi kita memiliki karir yang dapat cepat melesat ke atas menembus awan. Namun anehnya, kita sering kaget dengan dampaknya, mengapa yah, nasib saya begini-begini saja, tidak ada perubahan ke arah yang lebih baik? Mengapa yah, karir saya tidak ada perkembangannya? Seperti jalan di tempat.

Kita tidak sadar bahwa keadaan kita saat ini, kitalah aktor utamanya... bukan karena nasib baik atau keadaannya yang tidak mendukung diri kita, kita merasa penyebabnya selalu faktor luar diri kita. Kita sibuk mencari kambing hitam, lupa mencari kambing putih, hehehe... akhirnya kita lupa dengan diri sendiri sebagai pelaku utama dari penyebab keadaan kita saat ini, karena Tuhan pun sudah mengingatkan bahwa Dia tidak akan merubah nasib suatu kaum apabila mereka tidak mau berjuang untuk merubahnya sendiri.

Ini juga berlaku pada keadaan kita saat ini, apabila ada ketidakpuasan di dalam menjalani kehidupan kita saat ini, mungkin sudah saatnya kita melakukan koreksi diri ke dalam... mungkin kita lupa untuk bekerja keras mengubah nasib kita saat ini, karena bakat saja tidak pernah cukup tanpa diimbangi dengan kerja keras sebagai penyulut apinya. Kayu bakar saja lebih mudah terbakar apabila kita siram dengan bensin bukan? Jadi anggap saja kerja keras kita sebagai 'bensin'-nya, yang akan mempercepat karir kita melesat menembus awan. Tentu saja kita harus selaraskan dengan potensi yang kita miliki dan doa kita kepada Tuhan.

Tips-Tips agar kita dapat melesatkan karir kita

  • Setiap amanah pekerjaan yang diberikan kepada diri kita, selalu berikan seluruh kemampuan terbaik kita sampai pekerjaan tersebut tuntas dengan hasil terbaik.
  • Tidak ada jenis pekerjaan yang rendah, yang ada hanyalah kita kurang bersyukur dengan pekerjaan yang kita miliki saat ini... akhirnya kita tidak mau memberikan kemampuan terbaik kita untuk menyelesaikannya.
  • Kita akan diamanahkan tanggung jawab yang lebih besar lagi dibandingkan tanggung jawab kita saat ini apabila kita selalu memberikan yang terbaik atas setiap amanah yang diberikan kepada kita. Jadi jangan harap nasib kita dapat berubah menjadi lebih baik kalau kita-nya saja tidak mau mengubah cara kita bekerja untuk selalu memberikan yang terbaik.

Komentar