Autisme

 


Kadang ketika kita sebagai orang tua diuji oleh Tuhan dengan memiliki anak autis. Kita merasa dunia tidak adil kepada diri kita, merasa bahwa anak autis akan memiliki masalah di masa depan mereka dikarenakan mereka akan sulit mengurus diri mereka sendiri. Karenanya kita sebagai orang tua mereka harus memperlakukan diri mereka berbeda dengan anak-anak yang lain.

Padahal sepengetahuan penulis selama berinteraksi dengan anak-anak autis, mereka sangat ingin sekali diperlakukan tidak berbeda dengan anak-anak yang lain. Mereka sangat ingin diperlakukan sama dengan anak-anak yang lain, malah ketika kita sebagai orang tua terlalu berlebihan dalam memperlakukan mereka (misalnya kita sebagai orang tua terlalu ketakutan ketika mereka menghadapi masalah di dalam kehidupan mereka), ini yang justru akan menghambat tumbuh-kembang jiwa mereka.

Mereka akan merasakan perbedaan dari cara kita memperlakukan mereka ~mereka merasa tidak diperlakukan sama seperti teman-temannya yang lain~ padahal mereka sangat ingin diperlakukan sama. Mereka hanya ingin kita sayang kepada diri mereka. Kita dapat menerima diri mereka apa adanya, bukan dengan cara memperlakukan diri mereka secara berlebihan sehingga mereka malu mendapatkan perlakuan yang berbeda di depan teman-temannya.

Jadi, wahai para Orang tua, anak autis adalah anugerah terbaik yang diberikan oleh Tuhan kepada diri kita. Bahwa kita dipilih menjadi orang tua mereka menandakan bahwa Tuhan percaya bahwa kita sanggup merawat dan menjaga mereka. Jadi mulai saat ini perlakukanlah anak-anak ini dengan sewajarnya dan ketika mereka menghadapi masalah, biarkan mereka menghadapi masalahnya tersebut. Jangan kita selalu menjadi superhero bagi diri mereka, karena mereka lebih membutuhkan kepercayaan dan dukungan kita kepada mereka, bahwa mereka sanggup menghadapi setiap masalah dan hambatan yang menghampiri kehidupan mereka.

Tips-Tips dalam memperlakukan anak-anak yang memiliki autisme

  • Sadarilah wahai para Orang tua, ketika kita memiliki anak autis, ajarkan mereka hal yang paling utama: kemandirian (karena kita tidak selamanya bisa mengurus diri mereka).
  • Setiap anak pasti memiliki sisi kekurangan dan kelebihan di dalam diri mereka, begitu pun dengan anak autis, tidak mungkin anak autis tidak memiliki kelebihan sama sekali di dalam diri mereka, berarti Tuhan tidak adil dong kepada mereka...?  Malah anak-anak yang memiliki autisme ini lebih mudah untuk diketahui sisi kelebihan mereka, namun dengan syarat kita sebagai orang tua mereka percaya bahwa mereka pasti memiliki sisi kelebihan seperti pada anak-anak umumnya, karena Tuhan sesuai dengan prasangka hamba-Nya.
  • Mencari kelebihan diri anak-anak autis ini tidaklah terlalu sulit untuk dilakukan, karena mereka pasti akan menunjukkan kelebihan yang mereka miliki kepada kita, orang tuanya, dengan syarat: timbulkan kepekaan diri kita akan kelebihan yang mereka miliki, sekecil apa pun juga menurut kita. Karena kadang yang menurut kita kecil belum tentu kecil menurut anak-anak kita. Hargailah hal itu dengan sepenuh hati, dan kita akan terkejut dengan apa yang bisa anak-anak kita lakukan untuk masa depan mereka. Karena sekali lagi, Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya selagi hamba-Nya itu tidak menyia-nyiakan dirinya sendiri. Jadi tugas kita sebagai orang tua adalah mau terlibat penuh dalam menemani tumbuh-kembang mereka. Tetapi sekali lagi bukan dengan sikap yang berlebihan, melainkan sikap yang wajar, agar mereka menyadari bahwa kedua orang tuanya adalah orang-orang terbaik bagi diri mereka, agar menimbulkan rasa percaya diri yang kuat di dalam diri mereka untuk menghadapi masa depan yang ada di hadapan mereka.

Komentar