Ada seorang ahli yang
mengatakan apabila kita ingin ahli di suatu bidang, maka kita harus
menghabiskan waktu sebanyak 10.000 jam untuk mengasah keahlian tersebut secara
konsisten. Hukum 10.000 jam ini sudah diteliti keabsahannya dengan memodel
orang-orang sukses tentunya, di mana mereka sudah menerapkan hukum 10.000 jam
ini (tanpa mereka sadari) dalam usaha mereka menjalani karir, bukan sekedar mengasah
keahlian tersebut tanpa adanya kemajuan pencapaian yah...
Tetapi kita harus
menjalani proses mengasah keahlian tersebut dari hari ke harinya dengan cara
yang tepat, yaitu kita memiliki guru yang akan menilai kemajuan diri kita
secara langsung, khususnya dengan keahlian yang ingin kita kuasai. Karena tanpa
adanya seorang guru, sulit bagi kita untuk mengetahui apakah kita sudah berada
di tempat yang tepat atau belum..? Yakni keahlian yang benar-benar ingin kita
kuasai. Tanpa adanya orang yang menilai kemajuan kita, maka kita hanya sekedar
menjalani rutinitas saja tanpa adanya kemajuan dalam cara kita mengasah
keahlian yang ingin kita kuasai tersebut.
Akan sulit bagi kita untuk
bisa dikatakan sebagai seorang yang ahli di bidangnya. Belum lagi kita bisa
dikatakan ahli apabila keahlian yang kita miliki tersebut juga bisa dirasakan
betul manfaatnya oleh orang-orang di sekitarnya, lebih baik lagi oleh
orang-orang di luar lingkungan terdekatnya, dan semakin luas lagi ruang lingkup
yang merasakan manfaat keahlian kita, maka barulah kita layak disebut sebagai
orang yang ahli di bidangnya.
Akan tetapi yang
menyebutkan kata "ahli" tersebut juga haruslah orang-orang yang
merasakan manfaat dari keahlian yang kita miliki, bukan kitanya (yang hanya) mengaku-ngaku
ahli di bidang tersebut. Oleh karena itu sekedar ijazah pendidikan akademis
saja tidaklah cukup apabila kita ingin disebut seorang yang ahli dibidangnya,
karena kita belum teruji benar dengan kasus-kasus nyata yang ada di masyarakat,
karena lingkungan sekolah maupun lingkungan kampus terkadang hanya mengajarkan
ilmu teori semata, bukan ilmu yang bisa langsung dipraktekkan di lapangan. Akhirnya
banyak orang yang lulus sekolah dan kuliah, ketika mereka ditanya: "Bisa
apa?" Mereka bingung menjawabnya, karena mereka memang banyak belum
bisanya, karena
Jadi apabila kita ingin keahlian kita diakui dan bermanfaat bagi orang lain, maka jadilah orang yang mematuhi hukum 10.000 jam, agar keahlian yang kita miliki bisa dirasakan dampak besar manfaatnya di tengah masyarakat, hingga kesuksesan kita hanya sekedar menunggu waktunya saja.
Tips-Tips agar kita konsisten menerapkan hukum 10.000 jam
- Temukan bidang yang benar-benar kita cintai, bukan sekedar mengejar uang semata, karena kita bisa sangat konsisten melatih keahlian kita kalau kita sangat mencintai bidang pekerjaan kita itu, dan uang pun tidak bisa menggantikan rasa tersebut karena kita menyadari bahwa uang hanya sekedar apresiasi dari orang lain atas karya maupun prestasi yang kita miliki.
- Carilah guru yang terbaik dari bidang yang ingin kita kuasai mau membimbing dan mengarahkan kita dengan ikhlas hingga kita berhasil di bidang kita tersebut, karena faktor seorang guru sangatlah penting dalam proses kita berkembang menjadi seorang yang hebat di bidangnya, karena tanpa seorang guru, kita tidak tahu sudah sampai manakah posisi kita dalam usaha kita meraih keahlian tersebut, karena kita membutuhkan orang lain dalam memberikan penilaian yang adil kepada diri kita. Dan sulit bagi diri kita, jika kita sendiri yang melakukan penilaian tersebut karena kita tidak akan pernah objektif terhadap diri sendiri.
- Cari terus masalah dalam kehidupan kita yang berkaitan dengan keahlian yang ingin kita kuasai tersebut, karena tanpa kita mencari masalah sulit bagi kita mengukur, apakah keahlian yang kita miliki tersebut banyak orang yang merasakan manfaatnya, karena hanya dengan masalahlah kita bisa menyakini diri sendiri bahwa memang kita sudah menjadi ahli dalam bidang yang ingin kita kuasai tersebut. Jadi kesimpulannya, segeralah cari masalah, tetapi jangan bikin masalah.
Komentar
Posting Komentar