Seperti layaknya orang
dewasa, anak pun bisa mengalami stres di dalam hidupnya, karena lazim bagi kita
sebagai manusia mengalami stres, begitu pun anak-anak kita. Tetapi yang tidak
lazim apabila kita sebagai orang tuanya tidak mau meluangkan waktu yang kita
miliki terlibat dalam tumbuh kembang anak-anak kita. Mmari kita bahas satu
persatu yang menyebabkan stres pada anak.
Stres adalah ketika
manusia merasa tidak mampu mengelola pikirannya dengan baik akibat masalah
kehidupan yang dihadapinya. Begitu pun kepada anak, ketika mereka mengalami
kesulitan mengatasi masalah yang dimilikinya, maka anak pun akan mengalami rasa
stres tersebut.
Yang menjadi masalah, ketika
anak mengalami stres yang berkepanjangan akan menyebabkan masalah
pada mental mereka dan memiliki efek jangka panjang yang tidak kecil bagi masa
depan mereka. Contohnya, mereka akan akan menjadi anak yang penakut, tidak
percaya diri, anak yang disebut bandel karena mereka bingung keluar dari
masalah yang dihadapinya. Akhirnya mereka melakukan hal-hal yang di luar akal
sehat kita, yaitu membuat sensasi-sensasi kenakalan seperti teriak-teriak,
marah-marah yang tidak jelas. Kalau pada remaja bisa melakukan sex bebas, tawuran, narkoba
dll.
Oleh karena itu, di sinilah
peran orang tua sangat dibutuhkan dalam membimbing anak-anaknya dalam melewati
masa-masa stres tersebut, jangan sampai orang tua membiarkan anak
menghadapinya sendiri karena anak masih memiliki keterbatasan pengetahuan dalam
mengatasi setiap masalah yang datang ke dalam kehidupannya.
Jika setiap orang tua
sadar bahwa anak membutuhkan uluran tangan kita dalam menemani mereka
menghadapi masalah-masalah yang terjadi di dalam kehidupannya, maka anak pun
akan cepat segera bisa mengatasi masalah pikir yang terjadi di dalam dirinya.
Jangan pernah kita berasumsi bahwa anak tidak akan pernah mengalami stres seperti kita orang dewasa karena masalah yang anak-anak kita miliki tidak
serumit masalah orang tuanya. Kadang anak tidak meminta kita untuk menyelesaikan
masalahnya, tetapi kita sebagai orang tua harus peka ketika anak menghadapi masalahnya.
Mungkin anak
kita hanya membutuhkan teman diskusi, maka orang tua wajib hukumnya hadir mendengar
permasalahan yang anak kita hadapi. Bisa jadi anak membutuhkan saran atau
masukan dari kita, bisa juga tidak... anak hanya membutuhkan teman bicara. Di sinilah
kita tunjukkan peran kita sebagai orang tua yang peduli, karena kalau bukan
kita sebagai orang tuanya yang peduli, pada siapa lagi anak kita bisa
menceritakan masalah yang dihadapinya..?
Kadang sumber stres utama yang terjadi pada anak, bukan dasarnya karena anak tidak mau mengatasi masalah yang dihadapinya, tetapi orang tua yang tidak peduli terhadap tumbuh kembang anak-anaknya.
Tips-Tips orang tua menemani anak ketika mengalami rasa stres
- Ketika anak mau menceritakan masalah yang dihadapinya kepada kita, orang tuanya, seharusnyalah kita wajib bersyukur karena kadang ada sebagian besar anak menyimpan masalahnya sendiri dan pada akhirnya orang tua diberikan 'kejutan' oleh anak berupa sensasi-sensasi yang disebut bandel atau nakal yang kadang membuat orang tuanya pusing karena masalah sudah semakin menjadi rumit.
- Jadilah teman diskusi terbaik bagi anak ketika anak menceritakan masalahnya kepada kita. Jadilah pendengar terbaik agar kita bisa berkonsentrasi penuh, melihat sisi mana yang dapat kita beri masukan atau bantuan, maka anak akan melihat kita sebagai orang tua yang peduli kepada mereka, karena kepedulian kita kepada mereka kadang lebih penting daripada masalah yang mereka hadapi.
- Hadir di dalam setiap momen kebahagian maupun kesedihan anak merupakan kebahagian tersendiri bagi kehidupan anak-anak kita, dibandingkan segala harta benda maupun materi yang dapat kita berikan kepada mereka, karena menurut pengalaman saya sebagai anak, anak lebih membutuhkan kehadiran orang tuanya dibandingkan itu semua, karena anak pada dasarnya lebih mengharapkan kehadiran kita di dalam kehidupannya.
Komentar
Posting Komentar