SOSIALISASI ANAK HOMESCHOOLING

 


Ketika orang tua mau memutuskan anaknya melakukan kegiatan homeschooling, biasanya banyak pertanyaan yang ada di dalam benak mereka, salah satu pertanyaan yang penulis sering dapatkan adalah: bagaimana keadaan sosialisasi anak-anak homeschooling..?  Mari kita bahas satu persatu.

Manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial yang sangat membutuhkan manusia lain di dalam kehidupannya. Kita tidak bisa hidup sendiri karena kehidupan kita akan selalu melibatkan orang lain di dalamnya, sebagaimana kita tidak dapat memenuhi semua kebutuhan hidup kita sendiri, pasti kita membutuhkan jasa orang lain untuk membantu kita memenuhi kebutuhan tersebut.

Begitupun dengan anak, pasti anak pun membutuhkan lingkungan sosial di mana anak bisa belajar berinteraksi dengan anak-anak lainnya dalam meraih apa yang mereka cita-citakan. Karena ketika anak ingin meraih keberhasilan di dalam hidupnya, pasti mereka membutuhkan dukungan dari lingkungan sosialnya. Anak kita tidak mungkin bisa meraihnya sendirian, pasti tidak mungkin terjadi karena anak kita bukan seperti tokoh komik Superman, hehehe.. yang bisa segalanya dilakukan sendiri.

Tetapi masalahnya, kita selalu berpikiran sempit dalam menyikapi tempat di mana anak-anak kita bergaul. Selalu di dalam pikiran kita sebuah bentuk bangunan yang berbentuk kotak yang bernama sekolah, di mana anak-anak kita selalu menemui anak-anak yang memiliki bentuk rupa, sifat, usia yang sama bertahun-tahun lamanya. Sepertinya anak kita tidak memiliki kesempatan lagi untuk bertemu dengan anak-anak lain yang berbeda dalam kehidupannya.

Bagaimana anak bisa memiliki wawasan yang luas kalau lingkup pergaulannya sempit, apalagi kalau anak-anak lain di dalam lingkungannya tersebut tidak bisa membawa anak-anak kita tergali seluruh potensi dirinya..? Karena seperti sabda Nabi, apabila kita bergaul dengan pandai besi, maka kita akan terkena bara apinya. Dan jika kita bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kita akan tercium wanginya

Oleh karena itu apabila anak kita secara tidak sengaja terjebak di dalam sebuah lingkungan yang sama bertahun-tahun lamanya dengan seseorang yang membuat anak kita tidak berkembang seluruh potensi yang dimilikinya, bagaimana kira-kira nasib anak-anak kita di masa depannya..? Karena sampai kapan pun anak adalah tanggung jawab kita sebagai orang tuanya dengan siapa anak kita bergaul, karena dengan siapa anak kita bergaul akan membentuk siapa jati diri anak kita.

Maka dengan homeschooling lah anak mudah untuk lebih bisa kita kontrol dengan siapa anak kita bergaul, pastinya selalu dengan anak-anak yang akan membuat anak kita tergali potensinya, yaitu anak-anak yang memiliki minat dan bakat yang serupa dengan dirinya, karena mereka akan saling bantu dalam kebaikan. Mereka akan selalu  memiliki motivasi yang sama, yaitu motivasi mengembangkan potensi diri mereka yang sama. Hukum tarik-menarik: orang baik akan menarik orang baik, dan orang jahat akan menarik orang jahat. Maka tempatkanlah atau titipkanlah anak-anak kita dalam lingkungan pergaulan yang akan mengangkat kehebatan anak-anak kita, karena boleh disadari atau tidak, umur manusia memiliki batas di dalam kehidupannya dan jangan sampai anak-anak kita di akhir hari kehidupannya masih belum mengetahui kontribusi apa yang mereka bisa berikan kepada masyarakat dengan potensi yang mereka miliki akibat ketidakpedulian kita kepada lingkungan di mana tempat mereka bergaul.

Ketika anak kita melakukan homeschooling, maka kita sebagai orang tua memiliki otoritas penuh memilihkan lingkungan sosial yang cocok dengan anak-anak kita, maka hasilnya pun mereka akan menjadi lebih baik dari hari ke hari karena mereka tidak terjebak dengan lingkungan sosial monoton yang itu-itu saja selama bertahun-tahun lamanya.

Tips-Tips memilih lingkungan sosial bagi anak-anak kita agar tergali seluruh potensi yang mereka miliki

  • Pilihlah lingkungan yang di sana berkumpul anak-anak yang memiliki potensi yang sama berupa bakat dan minat yang sama, agar mereka dapat saling tolong-menolong dalam kebaikan yaitu saling mendukung dalam mengembangkan potensi yang sama yang mereka miliki, karena kesamaan akan mendorong lebih rasa soladaritas yang kuat di antara mereka, tetapi ini di dalam kebaikan.
  • Dengan siapa anak kita bergaul akan menentukan masa depan mereka, tetapi di sini bukan berarti selalu dari sisi materi saja yah, karena kadang kita berpikir seperti itu agar anak kita menjadi orang kaya, maka mereka harus bergaul dengan anak-anak orang kaya saja. Padahal mereka tidak sadar kalau kadang anak orang kaya sering diperlakukan dengan cara-cara dimanjakan meskipun tidak semuanya seperti itu, tetapi rata-rata begitu. Jadi bagaimana anak-anak kita bisa memiliki kemauan yang kuat untuk meraih masa depannya dengan penuh determinasi kalau di sekitar mereka adalah anak-anak yang manja..?
  • Kita sebagai orang tua, sekali lagi, harus sangat berhati-hati dan bijak dalam memilihkan tempat di mana anak-anak kita akan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, karena dengan siapa anak kita bergaul akan menentukan nasib anak-anak kita ke depannya.

Komentar