MENUMBUHKAN SIKAP BERBAGI KEPADA ANAK


Setiap perbuatan baik yang ingin anak kita lakukan haruslah menjadi perbuatan baik kita terlebih dahulu. Begitu pun dengan keinginan kita menumbuhkan kesenangan kepada anak untuk berbagi kepada sesama, anak harus melihat orang tua sebagai figur utama dalam perbuatan senang berbagi tersebut. Karena ada pepatah: perbuatan lebih kencang bunyinya dibandingkan sekedar kata-kata. Anak harus melihat secara langsung perilaku senang berbagi tersebut dipraktekkan, agar anak dapat dengan mudah untuk menirunya.

Lalu bagaimana jika anak tidak pernah melihat secara langsung di depan mata kepala mereka sendiri... bagaimana mereka dapat meniru perbuatan baik tersebut..? Karena mereka belum memiliki pengetahuan bagaimana perbuatan berbagi tersebut dilakukan. Jadi, kita sebagai orang tua kalau ingin anak-anak kita segera memiliki sifat senang berbagi kepada sesama, maka mulai saat ini segera praktekkan perbuatan berbagi tersebut kepada diri kita. Karena dengan kebiasaan senang berbagi yang kita miliki tersebut, secara perlahan tetapi pasti dapat mempengaruhi anak untuk senang berbagi juga.

Orang tua adalah cerminan bagi anak dalam berperilaku, dan penulis sudah membuktikannya sendiri. Saat penulis melakukan perbuatan senang berbagi ini di depan anak, ternyata anak penulis merekam perbuatan tersebut, dan tanpa penulis sadari ternyata anak ikut mempraktekkannya meskipun tidak di depan penulis. Karena penulis mendapatkan laporan dari neneknya bahwa anak penulis memaksa neneknya untuk mau berbagi kepada pengemis, karena anak penulis sering melihat bahwa penulis sering melakukannya ketika sedang bersama.

Jadi, ketika kita ingin anak-anak kita tumbuh sikap senang berbagi kepada sesama, maka mulailah kita melakukan sikap tersebut agar anak melihat di depan mata kepala mereka sendiri bahwa orang tuanya adalah panutan terbaik yang mereka miliki.

Tips-Tips menimbulkan sikap senang berbagi kepada anak

  • Mulailah kita sebagai orang tua memberikan panutan bagaimana sikap senang berbagi ini menjadi habit (kebiasaan) kita, agar anak sering melihat kebiasaan ini dan mempengaruhi sisi psikologis mereka untuk melakukannya juga tanpa mereka sadari.
  • Jelaskan dengan gamblang kepada anak, tentunya dengan bahasa yang mereka pahami mengenai manfaat dari kebiasaan senang berbagi kepada sesama, agar mereka memahaminya secara menyeluruh. Karena biasanya kita melakukan sebuah perilaku kalau kita mengerti manfaatnya.
  • Selalu berdoa kepada Tuhan agar membantu anak-anak kita memiliki sifat senang berbagi ini karena kita tidak dapat hanya mengandalkan usaha saja tanpa melibatkan Tuhan di dalamnya. Karena usaha manusia pasti ada saja kurangnya.

Komentar