MEMPERBAIKI HUBUNGAN ANAK DAN ORANG TUA YANG SUDAH TERLANJUR BURUK



Tidak ada kata terlambat bagi orang tua apabila kita mau memperbaiki hubungan dengan anak yang sudah terlanjur buruk. Pertanyaannya: apakah kita mau mengikuti prosesnya dengan sabar hingga hubungan kita dengan anak menjadi normal kembali, bahkan menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya...?

Jawabannya ada pada diri kita masing-masing...

Setiap hubungan yang sudah terlanjur menjadi buruk, perlu upaya lebih untuk memperbaikinya, terutama kita sebagai orang tua. Kita tidak bisa berharap anak yang berusaha lebih dibandingkan diri kita, karena anak tetaplah anak yang masih memiliki banyak kekurangan, baik ilmunya, maupun pengalaman hidupnya, sehingga kebijaksanaan pun belum mereka miliki sepenuhnya.

Kita lah sebagai orang tua, wajib menyikapinya dengan bijaksana, meskipun tidak semudah membalikkan telapak tangan ~tiba-tiba hubungan kita kembali normal seperti sediakala... akan tetapi kita sebagai orang tua dituntut sabar dalam menjalani prosesnya, apalagi jika kita mendapatkan perilaku yang kurang menyenangkan dari anak, yaitu anak kurang menghargai usaha kita dalam memperbaiki hubungan dengannya.

Di sinilah komitmen orang tua diuji, sampai sejauh mana keinginan kita untuk memperbaiki hubungan yang sudah terlanjur buruk ini. Tetapi penulis meyakini tidak ada satu pun anak yang tidak akan memberikan kesempatan bagi orang tuanya untuk memperbaiki hubungan di antara mereka, apabila orang tuanya memang benar-benar serius mau memperbaikinya. Karena anak sifatnya menunggu signal yang diberikan oleh orang tuanya kepada mereka, apakah kita sebagai orang tuanya sudah memiliki sikap yang lebih baik kepada mereka, atau komitmen kita untuk berubah menjadi orang tua yang lebih baik hanya di mulut saja... maka inilah momen kebenaran dari komitmen kita sebagai orang tua menunjukkan kepada anak bahwa kita memang bersungguh-sungguh menginginkan perubahan kecarah yang lebih baik.

Tips-Tips memperbaiki hubungan dengan anak yang sudah terlanjur buruk

  • Sadarilah bahwa anak tidak memiliki jam terbang kehidupan sebanyak orang tuanya, maka wajib kita sebagai orang tua lebih bijaksana menyikapi sikap anak yang kurang menyenangkan. Karena mungkin tanpa kita sadari, kita ikut berperan dalam menciptakan hubungan yang terlanjur menjadi buruk ini.
  • Sering saya katakan bahwa perilaku orang tua adalah cerminan bagi perilaku anaknya, karena anak tumbuh besar dari kecil hingga dewasanya berada di lingkungan keluarganya. Jadi apabila anak tidak memiliki sikap yang kurang baik kepada kita, maka wajib bagi kita sebagai orang tua melakukan intropeksi diri, karena tidak mungkin ada asap jika tidak ada api yang mengawalinya.
  • Saya tidak mengatakan di sini bahwa selalu posisi orang tua yang 'salah' kepada anak, tetapi orang tua yang bijak selalu menyikapi sesuatu dengan bijaksana tanpa menyalahkan keadaan di luar dirinya, karena untuk memperbaiki suatu hubungan yang sudah terlanjur buruk, kita tidak dapat memiliki sikap saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Dan ini juga tidak akan pernah menghasilkan perubahan ke arah yang kita inginkan.

Komentar