Mengapa diawali dengan mengunakan kata home, bukan
house..? Kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia, kata house adalah
rumah, karena kata house di dalam bahasa Ingris merupakan kata benda, lebih
kepada bentuk bangunan fisiknya, sedangkan home adalah kata sifat rumah
merupakan tempat di mana kita merasa nyaman, merasa aman, merasa tenteram; tempat
di mana kita bisa menjadi diri terbaik kita, tempat di mana kita merasa betah
untuk berlama-lama di dalamnya, tempat yang kita rindukan... itulah definisi
kata home atau rumah dalam bahasa Inggris yang merupakan kata sifat yang
menjelaskan arti kata rumah sesungguhnya, bukan kepada bentuk bangunan fisiknya
semata (house).
Oleh karena itu home schooling
lebih memiliki makna, sekolah di mana kita bisa merasakan kenyaman, keamanan,
ketenteraman, menjadi versi terbaik diri kita, tempat di mana kita bisa
berlama-lama di dalamnya, tempat yang kita rindukan. Karena tidak mungkin bisa
terjadi kepada anak-anak kita, ketika mereka sedang menuntut ilmu, mereka tidak
merasakan hal-hal seperti yang disebutkan diatas, karena sudah banyak kejadian
di luar sana anak belajar penuh dengan tekanan dan paksaan. Maka hasilnya pun
tidak sesuai dengan yang kita harapkan, bahkan membuat anak semakin menjadi
stress atau depresi.
Padahal belajar sesungguhnya memiliki tujuan mengasah
seluruh potensi anak seutuhnya yang berbeda-beda yang telah Tuhan berikan
kepada mereka, bukan hanya dari sisi pendidikan akademisnya semata saja, karena
itu merupakan sebagian kecil saja yang harus anak-anak kita pelajari. Tetapi
pertanyaannya apakah ketika anak-anak kita menjalani fase kehidupannya
bersekolah, mereka merasakan manfaatnya yang utuh, yaitu tergalinya seluruh
potensi dirinya secara maksimal..?
Ingatlah, wahai para orang tua, setiap anak dibatasi waktu kehidupannya oleh Tuhan, maka wajib bagi kita sebagai orang tua memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya, agar umur yang mereka miliki tidak berlalu begitu saja, karena potensi yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada mereka tidak kita apa-apakan. Mari jadikan ini sebagai bahan renungan bagi kita bersama.
Tips-Tips dalam memutuskan home schooling bagi anak-anak kita
- Ingat bahwa kata home schooling bukan house schooling, jadi kita fokus terhadap kata sifat, bukan kata bendanya, yaitu bentuk bangunan rumah atau fisiknya saja.
- Setiap diri anak manusia tidak mungkin bisa tergali seluruh potensi dirinya kalau mereka belajar dalam kondisi tertekan (penuh tekanan dan paksaan). Maka pilihlah sekolah yang mereka tidak merasakan semua hal itu.
- Sekolah terbaik bagi anak-anak kita adalah sekolah yang selalu dirindukan keberadaannya, karena tidak mungkin anak bisa belajar dengan baik dan mau mengeluarkan seluruh potensi dirinya apabila ternyata sekolahlah yang membuat anak-anak kita terhambat kemajuannya.
Komentar
Posting Komentar