Adakah anak yang tidak
trauma kalau kedua orang tuanya bercerai..??
Sudah barang tentu mereka akan mengalami trauma, meskipun tidak secara
langsung mengatakannya atau menunjukkannya, mereka akan menyimpan di dalam
dirinya sendiri. Ada gejolak yang ia rasakan, ada rasa kehilangan sosok kedua
orang tuanya yang tadinya selalu sama-sama membersamai dirinya, merasa akan
kehilangan momen-momen tersebut yang sudah terlanjur melekat di dalam dirinya.
Akhirnya, apabila kedua
orang tua yang bercerai tersebut masih saja menganggap enteng, dampak yang akan
terjadi pada anak-anaknya, menganggap anak-anaknya akan baik-baik saja seperti
sediakala dengan berjalannya waktu... maka siap-siap saja dengan
kejutan-kejutan yang akan diberikan oleh anak kepada kedua orang tuanya, karena
anak yang menyadari bahwa kedua orang tuanya sudah tidak sejalan lagi, pasti
memiliki masalah dari sisi psikologisnya, yaitu hilangnya rasa percaya diri
yang mereka miliki ~dibandingkan anak yang masih memiliki orang tua (lengkap),
dan tinggal di satu atap, karena mereka masih memiliki limpahan kasih sayang
yang besar dari kedua orang tuanya, dan secara otomatis, rasa percaya diri yang
dimiliki anak tersebut pun sangat tinggi, beda dengan anak yang tumbuh besar
dari orang tua yang sudah bercerai. Anak tersebut tidak mendapatkan lagi
limpahan kasih sayang yang besar dari kedua orang tuanya seperti yang dulu
mereka miliki.
Apalagi kalau kedua orang
tuanya setelah bercerai masih saja tidak bisa menjadi panutan yang baik bagi
anak-anaknya, maka anak akan mengalami kebingungan atau kebuntuan dalam
menjalani kehidupannya karena tidak ada lagi figur dari kedua orang tuanya yang
bisa dicontoh, karena anak bagaimana pun tetap membutuhkan figur kedua orang
tuanya, tidak bisa tidak, karena anak memang pada dasar/fitrahnya dimiliki oleh
kedua orang tuanya, maka oleh Tuhan dititipkan kepada kedua orang tuanya, bukan
ke salah satunya.
Tidak heran mengapa
perceraian sangat tidak dianjurkan di dalam agama, karena memang perceraian
selalu membuat anak yang menjadi korbannya. Sulit bagi kita sebagai orang tua
ketika sudah berpisah melakukan perannya masing-masing (lagi) dengan sempurna
sebagai orang tua bagi anak-anaknya. Karena kita sudah tidak lagi tinggal di satu
atap, maka pertemuan kita sebagai pasangan sudah sangat terbatas untuk membahas
kebutuhan yang dimiliki oleh anak-anak kita.
Tetapi di sini kita jangan hanya berpikir kebutuhan dari segi materi saja yah, melainkan yang lebih penting daripada itu semua, yaitu ayah dan bunda berusaha memiliki waktu untuk membahas tumbuh kembang anak-anaknya, dan hal ini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Seiring berjalannya waktu, anak pun akan menerima keadaan orang tuanya dengan rasa ikhlas. Biasanya apabila orang tua tidak peka akan hal ini, maka anak yang akan selalu menjadi korbannya. Mereka kehilangan masa-masa bahagianya sebagai anak yang memiliki pendukung terbaik dalam diri mereka menjalani kehidupannya, yaitu kedua orang tuanya.
Tips-Tips agar anak-anak tidak terus menjadi korban dari kedua orang tua yang bercerai
- Salah satu dari kita sebagai orang tua, apakah itu ayah maupun bunda, harus berani mengambil dua peran sekaligus, yaitu peran sebagai ayah maupun ibu. Jangan pernah berharap mantan pasangan kita yang akan lebih peduli dengan anak-anaknya, karena ini sama saja dengan kita berharap bahwa fatamorgana adalah sebuah kenyataan. Jadi kitalah yang harus mau mengambil penuh tanggung jawab ini dengan sepenuh hati apabila mantan pasangan kita tidak mau melakukan perannya.
- Jangan biarkan anak kita berpikir bahwa mereka akan memiliki kehidupan yang lebih buruk ketika kedua orang tuanya sudah bercerai. Tunjukkan kepada mereka bahwa kita tidak akan membiarkan itu terjadi. Kita akan selalu memberikan kepada mereka kasih sayang yang melimpah, tetapi bukan dengan cara memanjakan mereka, karena bentuk kasih sayang yang melimpah adalah kita memberikan segalanya yang anak kita butuhkan, bukan yang mereka inginkan, yaitu perhatian dan kasih sayang kita yang tulus kepada mereka, kita selalu hadir di dalam kehidupan mereka, baik suka maupun duka.
- Tidak gampang ternyata menjalani kehidupan pasca-bercerai, karena memang begitu adanya kalau kita sudah berani mengambil keputusan bercerai, maka ada tanggung jawab besar yang harus kita pikul sebagai orang tua, terutama kepada anak-anak kita. Maka sebelum kita memutuskan kata "cerai", pertimbangkan lagi dengan baik, karena anaklah yang pasti yang akan menjadi korbannya.
Komentar
Posting Komentar