Setiap konflik yang
terjadi antara orang tua dan anak pasti ada penyebab awalnya, tak mungkin
konflik terjadi tanpa diawali oleh penyebab ~ibarat peribahasa: di mana ada
asap pasti ada api (di mana ada konflik, pasti ada masalah).
Mari kita bahas mengapa konflik
bisa sampai terjadi pada orang tua dan anak... memang kita tidak dapat
menghindari terjadinya konflik samasekali dalam hubungan orang tua dan anak,
karena kita sebagai manusia memiliki ego, memiliki nafsu yang kadang kita tidak
dapat mengendalikannya, akhirnya ego dan nafsu yang kadang memimpin kendali
kehidupan kita.
Masalahnya, jika kita
terus membiarkan ego dan nafsu yang memimpin kendali kehidupan kita, maka bisa
dipastikan kita akan selalu mengalami konflik dengan orang lain. Apalagi kalau
konflik yang terus terjadi antara orang tua dan anak, berarti kita sebagai
orang tua tidak dapat menunjukkan ketuaan kita. Maksudnya kebijaksanaan kita,
dengan jam terbang kehidupan yang kita miliki, kita tidak dapat menunjukkan
kematangan dalam berpikir, bahkan kita dikendalikan oleh peristiwa atau
stimulus yang terjadi.
Apabila tingkah laku anak
tidak sesuai dengan keinginan kita, maka kita akan reaktif, bertindak tanpa
berpikir dengan jernih. Akhirnya respon kita pasti negatif karena sesuatu yang
tanpa dipikir terlebih dahulu, maka hasilnya tidak akan pernah berakhir bahagia.
Karena di dalam agama sudah dijelaskan: "Janganlah kita menjadi manusia
yang tergesa-gesa."
Nah, agama saja sudah
menjelaskan seperti itu, pasti kalau kita bertindak tanpa berpikir, bisa ditebak
bagaimana hasilnya. Seharusnya orang tua melihat mengapa anak-anak kita tidak
memiliki karakter yang sesuai dengan keinginan kita. Maka kita pun harus
intropeksi diri, mungkin saja konflik ini terjadi akibat kita kurang bijak
dalam menyikapi tingkah laku anak. Kita kurang bisa berkomunikasi dengan anak karena
kita kurang membersamai anak-anak kita dalam menemani tumbuh kembang mereka,
akhirnya anak merasa asing dengan orang tuanya, maka konflik mudah terjadi.
Oleh karena itu wahai para
Orang tua, anak adalah titipan Tuhan kepada kita... pasti kita dipilih oleh
Tuhan karena kita akan sanggup untuk merawat dan menjaga anak-anak kita, sebagaimana
kita ketahui bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan ujian di luar kesanggupan
hamba-Nya.
Jadi, teruslah optimis bahwa anak kita adalah anak yang kita diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk sanggup merawat dan menjaganya apabila kita mau menyadarinya.
Tips-Tips agar hubungan orang tua dan anak harmonis
- Selalu luangkan waktu kita untuk anak, sesibuk-sibuknya kita dalam beraktivitas agar kita dapat terus menjaga komunikasi kepada anak, karena kunci dari hubungan yang harmonis adalah terjalinnya komunikasi dua arah yang baik.
- Selalu bijaksana dalam menyikapi tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Mungkin ini memang pekerjaan rumah bagi kita sebagai orang tua untuk lebih mempelajari ilmu menjadi orang tua, karena siapa tahu ini merupakan petunjuk dari Tuhan agar kita terus mau belajar menjadi orang tua yang bijaksana.
- Tak ada kata terlambat dalam menyikapi suatu peristiwa yang negatif antara orang tua dan anak apabila kita sebagai orang tua mau menurunkan ego kita, karena biasanya suatu konflik terus terjadi karena tidak ada satu orang pun yang mau bersikap bijak. Tidak heran kalau konflik terus terjadi, maka paksa diri kita sebagai orang tua yang mau memulai bersikap bijaksana. Karena bagaimanapun anak merupakan ujian bagi orang tuanya, bukan sebaliknya.
Komentar
Posting Komentar