Ada sebagian orang tua yang selalu menuntut anak-anaknya memenuhi
ambisinya, menjadi penerus cita-citanya. Kita merasa berhak melakukan semua hal
itu, yaitu mengatur kehidupan anak kita. Kita merasa tahu segalanya mana yang
terbaik buat masa depan anak-anak kita dan kita tidak ingin anak-anak kita
kehidupannya kelak tidak sesuai dengan standar yang kita tentukan.
Akan tetapi kita tidak sadar bahwa setiap anak sudah memiliki tugas
hidupnya yang diberikan oleh Tuhan kepada diri mereka yang sebenarnya tidak
harus selalu sama dengan orang tuanya. Sebagai orang tua kadang lupa akan hal
tersebut, kita menginginkan anak harus selalu sama dengan orang tuanya, sama
ambisinya, sama cita-citanya, sama kehidupannya... akhirnya membuat anak-anak
kita tertekan kehidupannya.
Padahal Tuhan menciptakan manusia untuk saling melengkapi satu
dengan yang lainnya, sesuai dengan kelebihan dan kekurangan yang mereka miliki
masing-masing. Jadi betapa anehnya dunia ini apabila tidak adanya keberagaman.
Kalau dipikir-pikir, mengapa dunia ini sangat layak untuk ditempati oleh
manusia..? Agar manusia bisa hidup untuk saling tolong-menolong. Bukankah itu
tujuan Tuhan menciptakan manusia..?
Tips-Tips agar kita sebagai orang tua sadar bahwa anak bukanlah kita
- Setiap mahluk Tuhan pasti memiliki tugas hidupnya masing-masing yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya, begitu pun dengan anak-anak kita.
- Setiap anak pasti memiliki keunikan mereka masing-masing yang tidak dimiliki sama oleh setiap anak. Begitu pula kita sebagai orang tuanya, maka jadikanlah keunikan mereka tersebut sebagai bekal bagi mereka hidup di dunia ini.
- Setiap orang tua pasti memiliki batas waktu hidup mereka masing-masing di dunia ini. Bisakah kita selamanya menemani anak-anak kita sampai akhir hayat mereka..? Maka bekalilah anak-anak kita dengan potensi yang mereka miliki, agar mereka bisa bertahan hidup di dunia ini.
Komentar
Posting Komentar