THE BEST VERSION OF YOU

 

Tuhan sudah menciptakan manusia sesuai versi terbaiknya masing-masing: ada yang hebat dalam bidang seni, bidang olah raga, bidang ekonomi, bidang teknologi, dan bidang-bidang yang lainnya. Tetapi pertanyaannya mengapa banyak manusia sampai hari ini belum menemukan versi terbaik dirinya? Mereka lebih mudah menemukan versi buruk diri mereka dibandingkan versi terbaik dirinya. Ini bisa dilihat dari pencapaiannya selama hidup manusia tersebut. Sudah berapa banyakkah orang yang mendapatkan dan merasakan manfaat dari kehadiran dirinya? Atau... ada maupun tiada kita sama saja bagi orang banyak.

Kalau sampai hari ini kita masih merasakan adanya kegelisahan, keresahan, dan kecemasan karena merasa belum memiliki dampak bagi kehidupan orang banyak, maka saya ucapkan selamat karena kita masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk lebih mengenal siapa diri kita. Karena semua itu dapat terjadi apabila manusia tersebut masih belum memaksimalkan potensi yang ada di dalam dirinya. Sebagai manusia, wajar apabila kita merasa bahwa hidup ini ‘hambar-hambar’ saja, tidak ada hal yang menonjol yang bisa kita berikan kepada orang lain.

Pada dasarnya, manusia selalu ingin menjadi manfaat bagi orang lain. Kita akan merasa sedih apabila kehidupan orang lain lebih buruk dibandingkan kita, lebih sulit dibandingkan kita, lebih susah dibandingkan kita, dan ini semua bisa terjadi pada diri kita apabila kita masih dikategorikan sebagai manusia normal. Karena manusia normal apabila ada kesusahan di sekelilingnya, pasti memiliki kepekaan untuk membantu. Tetapi kalau kita tidak peduli dengan orang lain, pasti kita tidak bisa dianggap ‘normal’ lagi karena sesuai dengan firman Tuhan: “Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi sesama.” Maka wajar kalau kita belum juga menemukan siapakah versi terbaik diri kita. Maka sampai kapan pun kita akan dihinggapi oleh kegelisahan, keresahan, dan kecemasan. Tidak inginkah kita menemukan versi terbaik dari diri kita?

Tips-Tips mengetahui versi terbaik diri kita

  • Niatkan kepada Tuhan untuk mengetahui versi terbaik diri kita, bukan niat hanya untuk mengejar uang semata. Kita ingin menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi sesama dengan potensi yang kita miliki. Maka Tuhan pun akan memberikan petunjuk-Nya.
  • Apabila niat kita sudah benar karena Tuhan semata, maka Tuhan pun akan memberikan petunjuk-Nya berupa tanda-tanda potensi diri kita, dan kelebihan apa yang kita miliki. Kita tidak akan fokus lagi terhadap kelemahan diri kita karena manusia memang diciptakan untuk saling melengkapi.
  • Setelah kita mengetahui kelebihan apa yang kita miliki, maka kita harus konsisten mendayagunakannya agar kelebihan yang kita miliki tersebut menjadi daya ledak yang luar biasa bagi kebaikan hidup orang banyak.

Komentar