Manusia yang tidak tahu apa yang ingin ia tuju, maka akan
sulit baginya untuk bisa konsisten dalam melakukan aktifitasnya. Manusia akan
semangat dalam menjalani hari-harinya apabila ia mengetahui ke mana ia akan
pergi. Tetapi kalau ia tidak mengetahuinya, bisa dipastikan tidak ada yang akan
ia perjuangkan. Otomatis ia akan menjalani kesehariannya selalu dengan pola
lama. Apabila pola lamanya itu salah, maka kehidupannya akan berjalan di
tempat. Itulah pentingnya memiliki tujuan di dalam kehidupan ini.
Manusia yang belum menyadari bahwa hidup di dunia ini merupakan
ujian bagi dirinya, pasti menyadari bahwa yang namanya ujian itu tidaklah mudah.
Meskipun apa yang kita inginkan ini adalah hal yang baik. Jadi selama kita hidup
di dunia, yang kita kejar bukanlah hidup enak, melainkan hidup yang bermanfaat bagi sesama. Karena kalau
yang kita kejar hidup yang enak, biasanya kita gampang untuk kecewa kalau kita
tidak berhasil mendapatkannya. Tetapi kalau yang kita kejar adalah hidup yang
bermanfaat, maka kita akan selalu semangat dalam menjalaninya. Karena kita
tidak cepat puas diri. Kita selalu ingin terus menjadi manusia yang bermanfaat
karena hidup enak bukan menjadi obsesi kita, tetapi hidup yang selalu bermanfaat
itulah sejatinya diri kita yang sesungguhnya.
Manusia yang belum beraktivitas di bidang yang menjadi
potensinya akan mudah sekali untuk menyerah, karena sulit baginya untuk
mendapatkan jalan keluar dari tantangan yang dihadapi. Maka dia tidak dapat
berkontribusi secara maksimal di dalam kehidupannya. Ia akan sangat mudah
mengatakan kata “Menyerah” kalau merasa bahwa dirinya tidak bermanfaat.
Maka jadilah manusia yang bermanfaat dengan potensi
yang sudah diberikan oleh Tuhan kepada kita, karena tugas utama kita sebagai
manusia adalah mengetahui maksud Tuhan mengapa kita hadir di muka bumi –pasti untuk
hal yang bermanfaat. Oleh karenanya, segera temukan di mana bidang di mana diri
kita dapat memberi manfaat sebesar-besarnya.
Banyak yang tidak menyadari bahwa di balik kesulitan
selalu ada kemudahan. Padahal di agama pun sering diingatkan agar kita selalu sadar
bahwa tidak selamanya kita mengalami kesulitan, dan juga tidak selamanya kita
mengalami kesuksesan. Pasti akan ada fase naik-turun. Tetapi pertanyaannya:
seberapa cepat kita bangkit ketika kita berada dalam fase turun..?? Itulah yang
seharusnya kita pikirkan, bukannya malah kecewa ketika mengalami fase kesulitan,
karena sampai kapan pun manusia hidup di dunia ini pasti akan mengalami kedua
fase tersebut.
Manusia apabila tidak dikelilingi oleh manusia-manusia
yang positif yang memiliki tujuan dan cita-cita yang besar, maka kita akan
dikelilingi oleh manusia-manusia yang sebaliknya, yaitu manusia-manusia yang
negatif.
Di sinilah pentingnya kita memilih teman dan lingkungan pergaulan kita, karena kita akan menjadi ‘siapa’ sesuai ‘dengan siapa’ kita bergaul... karena manusia akan selalu beradaptasi dengan lingkungan, maka beradaptasilah dengan orang-orang yang positif agar kita bisa tertular sisi positif yang mereka miliki.
Tips-Tips agar kita bisa menjadi manusia yang konsisten
- Pastikan kita memiliki tujuan hidup atau cita-cita kita, karena manusia yang konsisten mengetahui kemana ia akan melangkah.
- Pastikan kita menjalani kehidupan ini sesuai dengan passion kita, karena passion ini adalah pemberian Tuhan kepada setiap manusia agar kita bisa menjadi orang-orang yang konsisten bermanfaat bagi sesama sesuai dengan tujuan Tuhan menciptakan manusia di muka bumi ini.
- Pastikan pergaulan kita dikelilingi oleh orang-orang yang ‘positif’, karena positifnya diri kita tergantung bersama siapa kita lebih banyak menghabiskan waktu. Karena manusia adalah mahluk yang suka meniru lingkungan di mana ia berada, agar kita selalu konsisten menjadi orang yang positif.
Komentar
Posting Komentar