Apakah manusia disebut buta mata fisiknya ataukah buta
mata hatinya..? Apabila manusia masih
saja memiliki sikap yang sombong, kasar, tidak peduli dengan diri pribadi
maupun lingkungannya... kalau saja manusia diuji oleh Tuhannya dengan dicabut
nikmat penglihatannya, tetapi masih memiliki sikap yang rendah hati, ramah,
peduli dengan diri pribadi maupun lingkungannya, sangat peduli dengan
kebersihan badannya, sangat peduli dengan apa-apa yang masuk ke dalam
pikirannya (yaitu ilmu yang harus dipelajari, dan dengan ilmu yang ia pelajari itu
membuat dirinya makin bijaksana, bukannya membuat diri semakin sombong,
menganggap orang lain lebih rendah dibandingkan dirinya), maka orang itu adalah
manusia yang terbuka mata-hatinya... dan itu lebih baik dibandingkan orang yang
diberikan nikmat bisa melihat tetapi menyia-nyiakannya dengan memiliki sikap
seperti manusia yang buta mata hatinya.
Manusia seharusnya sadar telah diberikan nikmat bisa
melihat, merupakan amanah yang akan diminta pertanggungjawabannya oleh Tuhan. Karena
setiap nikmat yang diberikan akan memiliki konsekuensi yang harus kita pikul,
suka maupun tidak. Di dalam agama pun sudah sangat jelas bahwa yang membedakan
manusia satu dengan lainnya adalah perilakunya –apakah manusia tersebut
memiliki perilaku yang baik atau buruk– yang menjadikan dirinya bermanfaat bagi
sesama atau tidak, sehingga orang lain pun bisa merasakan manfaat dirinya.
Itu berarti ia juga mengerti mengapa Tuhan memberinya kesempatan
untuk hidup di dunia, karena Tuhan tidak pernah menciptakan manusia untuk dibutakan
mata hatinya, tetapi membuka mata hatinya sehingga manusia bisa melihat begitu
besarnya nikmat yang Tuhan berikan kalau saja manusia mau memahaminya.
Tips-Tips untuk membuka mata hati
- Buta mata fisik merupakan ujian yang diberikan oleh Tuhan kepada setiap manusia pilihan-Nya, bahwa ia akan sanggup menjalaninya. Tetapi manusia yang buta mata hatinya adalah pilihan manusia itu sendiri.
- Mata hati bisa melihat dengan jernih jauh melebihi mata fisik kita apabila pikiran kita hanya dipenuhi oleh hal-hal yang positif. Sebaliknya mata hati yang buta hanya dipenuhi oleh hal-hal yang negatif, maka berhati-hatilah dengan apa pun yang akan masuk ke dalam pikiran kita.
- Kehidupan kita tergantung dengan keadaan mata hati kita, maka pastikan keadaan mata hati kita selalu terbuka melihat kebesaran Tuhan melalui tanda-tanda ciptaan-Nya, karena hanya manusia yang mampu melihat melalui mata hatilah yang dapat memahami betapa besarnya rasa sayang Tuhan kepada manusia. Apakah kita masih tidak mau melihat dengan mata hati kita..??
Komentar
Posting Komentar