‘Baper’ adalah istilah anak zaman sekarang kalau
seseorang itu selalu gampang terbawa perasaan ketika mengalami kejadian yang
tidak menyenangkan akibat perilaku orang lain kepada dirinya yang membuat
tersinggung. Akhirnya perasaan kita menjadi tidak nyaman, gelisah, atau galau...
padahal mungkin saja peristiwa yang tidak mengenakkan itu sudah lama kejadiannya.
Namun karena kita masih saja terus mengingatnya, membuat pikiran kita terganggu
dan begitu pun dengan aktifitas kita.
Sebagai manusia, wajar apabila pernah mengalami ‘baper’
karena setiap manusia memiliki perasaan yang kadang kondisinya selalu berubah
mengikuti keadaan pikirannya. Menjadi tidak wajar apabila kita membiarkan ‘baper’
ini berlama-lama, bahkan sampai mengganggu kehidupan kita yang seharusnya bisa
langsung segera kita lupakan peristiwa yang tidak mengenakkan tersebut... dan
kemudian langsung melanjutkan hidup kita, dan memfokuskan diri terhadap hal
lain yang lebih bermanfaat.
Namun seringkali kita membiarkan perasaan ‘baper’ ini
mengendalikan kehidupan kita, padahal kitalah yang seharusnya menjadi
tuan dari pikiran kita sendiri yang mana akan membentuk perasaan kita, termasuk
baper ini. Kita pula yang merusak diri
sendiri dengan memendam ‘baper’ di dalam diri kita. Pertanyaannya: apakah
dengan memiliki sikap yang mudah baper ini menguntungkan bagi masa depan kita?
Tips-Tips agar tidak mudah baperan
- Sadarilah dengan memiliki sikap mudah baper ini membuat kendali kehidupan kita berada pada orang lain, sedangkan orang tersebut boleh jadi sudah melupakannya.
- Ternyata sikap mudah baper ini berawal dari pikiran kita, maka kendalikanlah arah pikiran kita ke hal-hal yang positif saja, karena sikap mudah baper ini juga tidak akan menolong diri kita untuk memiliki masa depan yang lebih baik.
- Adalah hal yang wajar ketika seseorang memiliki sikap baper sesekali... karena kita masih manusia biasa adanya. Namun berlama-lama didalam ‘zona baper’ tidak bisa dibenarkan karena hal yang negatif apabila dibiarkan berlarut-larut akan menjadi bagian dari diri kita. Oleh karena itu segeralah keluar dari ‘zona baper’ karena keputusan itu berada di tangan kita.
Komentar
Posting Komentar