Jangan pernah anggap remeh Miskomunikasi, karena gara-gara
Miskomunikasi, kita bisa ‘kesandung’ masalah yang tidak kita sangka-sangka..
karena di dalam agama pun sudah diingatkan agar berhati-hatilah dalam
berkata-kata. Bahkan apabila perkataan yang akan kita ucapkan itu tidak
memiliki manfaat, kita diperintahkan agar (lebih baik ) diam saja.
Kita diajarkan untuk selalu berpikir sebelum
berkata-kata agar ucapan yang keluar dari mulut kita hanyalah kata-kata yang
baik saja, agar kita terhindar dari masalah Miskomunikasi... karena ini bisa
terjadi kalau kita maunya bicara terus, tidak mau mendengarkan orang lain
bicara.
Kita maunya selalu didengar, bukan mendengarkan dengan
sungguh-sungguh apa yang orang lain katakan kepada kita. Maka wajarlah kalau
kita sering memiliki masalah miskomunikasi karena kita tidak pernah ‘nyambung’
jika bicara dengan orang lain... karena ketika kita bicara, kita hanya ingin
lampu sorot menyinari diri kita saja. Kita tidak mau berbagi lampu sorot agar kita
sama-sama dapat memahami maksud dan tujuan orang yang kita ajak berbicara.
Jadi pesan penulis, jadilah orang yang lebih mau mendengar
dibandingkan berbicara ketika kita melakukan percakapan. Tuhan menciptakan dua
telinga dan satu mulut agar manusia lebih banyak mendengarkan dari pada
berbicara. Karena orang yang lebih banyak bicara lebih banyak mengundang
masalah dari pada kebaikan, malah bisa memperlihatkan kebodohan yang ia miliki
karena tidak berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara.
Tips-Tips dalam berkomunikasi agar tidak terjadi Miskomunikasi
- Kita harus selalu menghargai teman bicara kita. Jangan pernah menganggap remeh teman bicara kita, apalagi kalau kita hanya melihat status sosialnya saja... kalau tidak sama dengan kita, maka kita tidak peduli dengan apa yang ia bicarakan. Jadi tidak aneh kalau kita akan selalu Miskomunikasi dengan orang lain.
- Ingat, dengan kita memperhatikan sungguh-sungguh ketika orang lain berbicara, kita dapat mengetahui isi pikirannya... jadi kita dengan mudah dapat mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuan orang tersebut dalam berbicara. Hal ini dapat menghindari kita dari terjadinya masalah baru karena banyak konflik yang terjadi antarmanusia bukan dikarenakan masalah yang ‘prinsipil’, melainkan hanya karena Miskomunikasi. Betapa bodohnya diri kita.
- Tuhan menciptakan dua telinga dan satu mulut pasti memiliki tujuan, yaitu agar kita mau lebih banyak mendengar daripada berbicara. Berbicara yang tidak terkontrol akan memperlihatkan kebodohan kita sendiri kepada orang lain, karena kita tidak berpikir sebelum berbicara. Apakah kita ingin orang lain tahu kebodohan diri kita? Jawab saja di dalam hati kita masing-masing.
Komentar
Posting Komentar