BELAJAR DARI MAHLUK YANG BERNAMA LEBAH

 


Banyak dari kita tidak mau memanfaatkan waktu yang dimiliki untuk kemaslahatan kehidupan kita... justru lebih sering menyia-nyiakannya untuk bermalas-malasan, tidak produktif, tidak menghasilkan karya atau prestasi apa pun.

Padahal sudah begitu jelas diterangkan di dalam agama: “Jika Engkau selesai dari suatu pekerjaan, maka selesaikan pekerjaan yang lain (berikutnya)”... artinya di dalam agama kita dilarang untuk bermalas-malasan, karena waktu hidup yang kita miliki di dunia sangat terbatas. Maka ketika kita diminta pertanggung jawaban oleh Tuhan kelak atas waktu hidup yang diberikan kepada kita, kira-kira bagaimana jawaban yang harus kita berikan..?

Seharusnya kita belajar dari makhluk Tuhan yang bernama lebah, ternyata lebah meskipun memiliki waktu hidup yang singkat, namun mereka memanfaatkan keseluruhannya bukan untuk diri mereka sendiri, melainkan untuk makhluk lain yang bernama manusia. Lebah menghabiskan jatah hidup mereka untuk membuat madu. Dan seperti yang kita ketahui bersama, madu memiliki manfaat yang begitu besar bagi kesehatan manusia... tetapi manusia tidak menyadari bahwa lebah yang membuat madu tersebut –yang sampai di meja kita, dan dapat kita manfaatkan khasiatnya– membutuhkan etos kerja yang luar biasa dari seekor makhluk Tuhan yang bernama lebah itu.

Lebah harus mengorbankan seluruh hidupnya bukan untuk dirinya tetapi untuk makhluk lain yang bahkan tidak dikenalnya. Beda dengan manusia yang baru mau melakukan sesuatu jika ada manfaat bagi dirinya dulu, bukan manfaat untuk orang lain terlebih dahulu. Maka apabila mahluk Tuhan yang bernama lebah ini memiliki etos kerja yang luar biasa menghabiskan seluruh waktu kehidupannya untuk kebermanfaatan sesama mahluk Tuhan, apalagi manusia yang sudah diberikan akal pikiran dan agama sebagai pedoman kehidupannya... apakah kita masih mau menyia-nyiakannya..?

 

Tips-Tips agar kita selalu produktif selama kehidupan kita di dunia

  • Pikirkan apa yang menjadi cita-cita kita, tetapi bukan hanya cita-cita yang memikirkan berapa banyak uang yang kita kumpulkan saja, namun juga mau memikirkan seberapa besar manfaat yang dapat kita berikan kepada sesama, sesuai dengan potensi yang kita miliki agar kehidupan kita memiliki arti bagi mahluk Tuhan yang lain.
  • Setiap manusia yang hidup pasti memiliki potensi yang harus mereka manfaatkan agar kehidupan mereka menjadi sempurna di mata Tuhan, karena begitu banyak manusia yang hidup di luar sana, sampai akhir hidupnya tidak memiliki manfaat sama sekali... kalah dengan lebah yang hanya memiliki kesempatan hidup yang singkat tetapi berdaya ledak luar biasa bagi sesama mahluk Tuhan.
  • Canangkan didalam kehidupann kita bahwa kehidupan yang sangat sementara ini hanya dipakai untuk melakukan hanya hal-hal yang bermanfaat saja agar Tuhanpun tersenyum melihat kita mengerti apa yang menjadi maksud Tuhan mengapa kita hidup didunia ini maka senang kan Tuhan yang menciptakan kita karena pada akhirnya kita akan dikembalikan kepadanya.


Komentar