Ayah dan Bunda... pernahkah kita secara sadar maupun
tidak, merasa bahwa anak-anak kita adalah beban di dalam kehidupan kita
dikarenakan segala tingkah lakunya yang membuat kita (bisa) menjadi gila.
Banyak orang tua yang berkonsultasi kepada penulis
mengeluhkan tentang perilaku anaknya yang tidak sesuai dengan harapan mereka,
dan mereka menganggap anaknyalah yang bermasalah, tidak dapat menjadi anak yang
patuh kepada orang tua. Tetapi saya tidak perlu menceritakan perilaku apa yang
anak itu lakukan sampai orang tua mereka merasa bahwa anak itu menjadi beban
bagi mereka. Biarkanlah hal ini menjadi rahasia antara saya dan mereka.
Wahai para Orang Tua... ketika anak memiliki perilaku
yang kurang menyenangkan bagi kita, sebenarnya ini adalah tanda bagi kita untuk
mengevaluasi diri kita. Apakah selama ini kita sudah menjadi orang tua terbaik
bagi mereka? Kadang kita lupa bahwa setiap perilaku anak pasti ada andil kita
di sana, karena ketika anak melakukan perilaku-perilaku yang tidak kita
harapkan, pasti adanya kronologis yang menyebabkan anak bisa memiliki perilaku
seperti itu. Tidak mungkin anak melakukan perilaku yang buruk apabila tidak ada
yang memberi contoh perilaku buruk tersebut... pasti ada yang memperlihatkan
kepada mereka.
Apalagi anak itu belum memiliki pola pikir yang sudah
terbentuk menjadi karakter sejak mereka kecil, karena terbentuknya karakter membutuhkan
proses yang lama. Jadi apabila anak memiliki perilaku yang menyebalkan, hal itu
tidak mungkin terjadi secara ‘instan’, namun pastilah sudah terjadi sejak lama
prosesnya... hanya kitalah sebagai orang tua yang tidak menyadarinya.
Oleh karena itu, wahai para Orang Tua... kita dituntut
untuk menjadi manusia yang selalu sadar dengan keadaan di sekeliling kita,
terutama keadaan anak-anak kita. Kita tidak bisa banyak beralasan lagi, apalagi
sampai menyalahkan orang lain dan lingkungan... karena itu adalah hal yang
paling mudah untuk kita lakukan (bagaikan peribahasa: “Semut di seberang lautan
bisa terlihat, tetapi gajah di pelupuk mata kita tidak...”)
Semoga ini bisa menjadi bahan pikir kita bersama,
karena anak merupakan ujian bagi para orang tuanya, bukan bagi orang lain
maupun lingkungannya. Dan hal ini sudah sangat ditekankan di dalam agama,
tinggal kita sebagai orang tua mau menyadarinya atau malahan menghindarinya
–jawabannya ada pada diri kita masing-masing.
Tips-Tips menjadi orang tua yang dirindukan oleh anak
- Sadarilah wahai para orang tua bahwa anak adalah ujian bagi orang tuanya, bukan ujian untuk orang-orang di sekelilingnya atau lingkungannya karena ini sudah termaktub di dalam perintah agama.
- Kita sebagai orang tua harus mau terlibat secara penuh dalam menemani tumbuh-kembang anak-anak kita karena kalau bukan kita siapa lagi yang memiliki tingkat kepedulian yang tinggi kepada anak-anak kita, karena setiap orang pasti memiliki kesibukan mereka masing-masing dan mereka tidak memiliki banyak waktu untuk peduli dengan masa depan anak-anak kita.
- Setiap permasalahan pasti ada jalan keluarnya, maka sebelum kita menghadapi permasalahan dengan anak-anak kita, sebaiknya kita membekali diri dengan ilmu agar jalan keluar terbaik dapat kita raih.
Komentar
Posting Komentar