Apa yang ada dibenak kita mendengar kata paranoid?
Pasti kita merasa bahwa kata paranoid ini berkonotasi negatif, yaitu orang yang
memiliki masalah psikologis akibat trauma masa lalu. Misalnya kita pernah
diperlakukan dengan sewenang-wenang oleh orang lain, atau bahkan orang terdekat
kita, yaitu orang tua kita... yang menyebabkan kita menutup diri, selalu curiga
kepada orang berburuk sangka –jangan-jangan mereka memiliki itikad yang tidak
baik kepada kita– yang pada akhirnya sikap paranoid ini membunuh diri kita
secara perlahan-lahan.
Pertanyaannya: apakah dengan kita memiliki sikap
paranoid ini akan menolong kita memiliki masa depan yang lebih baik, atau
jangan-jangan semakin kita menyimpan perasaan sebagai korban..? Yang akhirnya
menyebabkan diri kita menjadi penyebab hancurnya masa depan kita sendiri. Karena
menurut penulis, sikap paranoid ini adalah sikap yang berlebihan dalam
menyikapi sesuatu, tetapi penulis tidak bermaksud untuk meremehkan orang yang
memiliki sikap paranoid ini.
Tetapi sekali lagi, apakah sikap ini adalah sikap yang
baik yang patut kita pertahankan..? Karena
semakin kita menutup diri dari lingkungan dan menjauhinya, maka bisa dipastikan
orang-orang di sekeliling kita pun lambat laun akan menjauhi kita juga karena
kita dianggap orang yang tidak asyik untuk diajak berteman.
Biarlah sikap
paranoid ini menjadi masa lalu kita. Buat apa kita pertahankan sikap yang akan
menghambat diri kita untuk meraih masa depan yang lebih baik..? Karena
kehidupan kita sudah digariskan jalannya oleh Tuhan... Tuhanlah sang Sutradara
kehidupan kita. Dan di dalam kitab suci pun sudah dijelaskan skenario-Nya yang
harus kita pelajari agar kita tidak ‘mati gaya’ dalam menjalani peran kita di
dunia ini... bagi orang yang mau berusaha memahami agamanya.
Tuhan sudah berfirman bahwa apa yang menurut kita baik,
belum tentu baik menurut Tuhan... dan apa yang menurut kita buruk, belum tentu
buruk di mata Tuhan. Yakinlah bahwa Tuhan Sang Sutradara terbaik, karena Tuhan
tidak akan pernah menzholimi hamba-Nya... dan itu sudah merupakan janji Tuhan
yang tidak akan diingkari-Nya (karena kalau Tuhan sampai mengingkari janjinya,
apa bedanya Tuhan dengan mahluk ciptaan-Nya yang seringkali ingkar janji..?) Semoga ini menjadi bahan pikir bagi kita
bersama.
Tips-Tips menjadi manusia yang ikhlas dengan segala ketentuan Tuhan
- Sadarilah Tuhan lebih mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya dibandingkan sang hamba itu sendiri, karena Tuhan tidak akan pernah menzholimi hamba-Nya... justru sang hamba lah yang menzholimi dirinya sendiri dengan bersikap Paranoid.
- Sikap yang terbaik dalam menyikapi segala lika-liku kehidupan ini, baik pahit dan getirnya adalah sikap ikhlas menerima segala ketentuan yang Tuhan berikan kepada setiap hamba-Nya, karena Tuhan lebih mengetahui apa yang hambanya tidak ketahui. Dan selalu berprasangka positif adalah sikap yang seharusnya kita miliki karena sikap Tuhan sesuai dengan prasangka hamba-Nya. Maka berikanlah prasangka terbaik yang kita miliki agar Tuhan pun mengikuti prasangka yang kita sangkakan kepada-Nya.
- Sikap meratapi nasib boleh saja kita miliki karena wajar kita hanyalah manusia normal... tetapi yang tidak normal kalau kita mempertahankan terus menerus sikap seperti ini dalam jangka waktu yang lama, karena dengan sendirinya kitalah sebagai penyebab kehancuran masa depan kita. Cukup sebentar saja kita meratapi nasib, setelah itu kembali kita bersemangat dalam menjalani sisa kehidupan kita karena buat apa kita bersedih hati terlalu lama padahal kita tahu bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara dan sangat singkat. Jadi gunakanlah untuk hal-hal yang bermanfaat bagi masa depan kita.
Komentar
Posting Komentar