MENJADI ANAK LEBIH BERAT TANTANGANNYA DIBANDINGKAN MENJADI ORANG DEWASA

 


Sadarkah kita menjadi seorang anak itu lebih berat tantangannya dibandingkan menjadi orang dewasa? Mungkin ada dari sebagian kita tidak setuju dengan pernyataan tersebut, beranggapan bahwa tidak mungkin tugas menjadi seorang anak itu lebih berat dibandingkan kita sebagai orang dewasa. Karena orang dewasa harus memikirkan banyak hal, orang dewasa banyak tanggung jawabnya... beda dengan anak-anak yang tugasnya sekedar memikirkan sedikit hal karena anak-anak tanggung jawabnya masih sedikit.

Kita sebagai orang-orang dewasa di sekitar anak kita kadang gagal berpikir bahwa masa depan anak-anak itu tergantung dari cara kita mendidik dan memperlakukan mereka sejak kecil hingga mereka dewasa. Kalau saja kita salah dalam menjalani tanggung jawab tersebut bisa dibayangkan bagaimana nasib anak-anak kita dikemudian hari, bagaimana mereka akan menjalani kehidupan mereka kelak apakah dengan rasa percaya diri yang kuat atau malah sebaliknya..? Ini yang jarang kita pikirkan karena kita seringkali berpikir bahwa kita sudah memberikan yang terbaik untuk anak-anak kita, padahal secara tidak sadar menghancurkan masa depan mereka dengan tidak memberikan perlakuan yang sesuai dengan apa-apa yang anak kita butuhkan.

Kita merasa lebih tahu segalanya dibandingkan anak-anak kita, dan jarang mencari tahu apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Kita hanya berpikir apa yang kita yakini mereka butuhkan... betapa egoisnya kita secara tidak sadar menginginkan anak-anak kita untuk memenuhi ambisi orang-orang dewasa di sekitarnya. Padahal yang akan menjalani kehidupan anak-anak kita di masa depan mereka adalah mereka sendiri, karena kita sebagai manusia memiliki batas umur kehidupan dan tidak akan pernah bisa menemani anak-anak kita sepanjang hidup mereka.

Oleh karena itu selayaknya kita mulai saat ini mau berpikir bahwa suatu saat nanti anak-anak kita harus menjalani kehidupan mereka sendiri-sendiri, dan mereka harus bisa berdiri di atas kaki mereka sendiri. Maka persiapkanlah anak-anak kita dengan potensi yang sudah Tuhan berikan kepada mereka, atau yang Tuhan ingin mereka lakukan di dalam kehidupan mereka, agar kelak menjadi manusia-manusia yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun sesama. Bukankah itu yang Tuhan inginkan dari kita: mengantarkan anak-anak kita ke pintu gerbang kesuksesan mereka masing-masing.

Masihkah kita menganggap bahwa tugas anak lebih ringan dibandingkan orang dewasa?

Tips-Tips agar kita selalu sadar dalam  memperlakukan anak-anak kita

  • Setiap anak sudah memiliki ‘bakat sukses’ di dalam diri mereka masing-masing, tetapi pertanyaannya: apakah kita sudah mengetahuinya?
  • Kalau belum, maka mulailah mencari tahu karena setiap anak memiliki tugas berbeda dari Tuhannya, yang harus mereka jalani dalam hidupnya, agar anak tidak ‘gamang’ dalam menjalani kehidupannya nanti –karena mereka sudah menjalani kehidupan yang sesuai dengan apa yang Tuhan mereka inginkan.
  • Tidak ada kata terlambat apabila kita masih salah dalam memperlakukan anak-anak kita, karena yang lebih penting kita segera sadar apabila melakukan kesalahan, dan mau segera memperbaikinya –dibandingkan kita membiarkan kesalahan tersebut terus terjadi, hingga suatu saat nanti anak-anak kita menjadi korban dari kelalaian kita.

Komentar