Alkisah di masa lampau... pada zaman itu orang-orang sudah
memiliki kehidupan yang mapan dan matang sejak usia muda, dan hal ini sangat
menarik perhatian penulis. Mengapa hal tersebut menjadi hal yang normal pada
saat itu, kalau kita mau bandingkan di zaman ini banyak orang-orang di usia
muda yang belum jelas tujuan hidupnya... apalagi kita bicara soal mapan dan
matang, sepertinya itu jauh sekali untuk dibayangkan. Wong kita saja tidak
memiliki tujuan hidup yang jelas mau ngapain
di dunia ini, dan kontribusi apa yang harus kita berikan...(?)
Jauhlah bagi kita berbicara mengenai soal mapan dan
matang, karena kehidupan yang mapan dan matang itu sangat kuat korelasinya dengan
kita mau ngapain di dunia, dan prestasi
apa yang harus kita kejar dan miliki saat ini. Namun apabila kita belum mengetahui
apa pun yang harus kita kerjakan dengan kehidupan yang sebentar ini di dunia, jangan
harap kita bisa memiliki kemapanan dan kematangan hidup di usia muda. Maka tak
heran kalau di zaman ini kita melihat orang-orang yang baru mapan di usia yang
sudah uzur atau tua... karena semasa mudanya, mereka masih belum mengetahui apa
peran mereka dalam kehidupannya... masih muter-muter
mencari jati diri.
Kalau saja sejak usia muda mereka sudah diajarkan
betapa pentingnya memiliki tujuan hidup atau cita-cita yang harus mereka miliki,
yang sesuai dengan bakat dan minat mereka... mereka dapat menjadi orang-orang
yang mapan dan matang di usia muda. Apakah kita ingin sukses di waktu muda atau
di waktu tua..? Keduanya memiliki konsekuensi yang berbeda. Kalau kita sukses
di waktu muda, berarti banyak hal yang bisa kita nikmati karena badan kita
masih sedang sehat-sehatnya... tetapi ketika kita sukses di waktu tua, berarti
bisa ditebak bagaimana kondisi tubuh kita saat itu.
Tips-Tips agar kita sukses di usia muda
- Pikirkan apa yang menjadi cita-cita kita di masa depan, karena cita-cita bisa diibaratkan sebagai lampu mercusuar yang akan menerangi kehidupan kita, agar kita tidak tersesat dalam menjalaninya.
- Fokus terhadap cita-cita kita kalau memang itu sudah menjadi pilihan hidup kita, karena kadang manusia gampang tergoda dengan merubah cita-citanya... apalagi kalau cita-cita nya belum menghasilkan uang. Karena memang seperti inilah selama ini kita ‘dididik’ oleh lingkungan, bahwa orang yang sukses itu dinilai dari seberapa banyak uang yang ia hasilkan... bukan dari seberapa banyak kontribusi bagi sesama. Karena sekali lagi, uang hanyalah ‘bonus’ yang Tuhan berikan kepada kita... bukan dari usaha yang kita lakukan, karena banyak manusia yang sudah berusaha mati-matian tetapi belum kaya-kaya juga, hehehe.
- Selalu memikirkan kehidupan sesama agar menjadi lebih baik lagi sesuai dengan cita-cita yang kita miliki... karena kalau kita sering memikirkan sesama, maka tidak heran Tuhan pun akan turut memikirkan kehidupan kita, karena itu sudah merupakan janji Tuhan kepada manusia: “Apabila engkau menolong hamba-Ku yang mengalami kesusahan, maka Aku pun akan menolong kehidupanmu...” jadi kalau Tuhan saja sudah menolong kita maka, apalagi yang perlu kita kita kuatirkan dengan kehidupan kita..?
Komentar
Posting Komentar