BUAH JATUH TIDAK JAUH DARI POHONNYA

 


Apakah kita pernah mendengar pepatah “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”..? Bagaimana menurut pendapat Teman-Teman mengenai makna dari pepatah tersebut? Mungkin ada yang setuju, dan ada yang tidak setuju dengan makna dari pepatah tersebut. Kalau ini ditanyakan kepada penulis, penulis termasuk pihak yang sangat setuju dengan makna dari pepatah tersebut, yaitu apabila kita memiliki anak, maka karakter anak kita akan meniru karakter dari orang tua dan orang-orang di sekelilingnya, baik disadari maupun tidak –dan celakanya baik yang positif maupun yang negatif. Karena menurut penulis, itu adalah hal yang sangat wajar, karena memang pepatah tersebut ditujukan kepada setiap orang tua di mana pun mereka berada, bahwa orang tua adalah cerminan bagi anaknya dalam hal berperilaku. Karena tidak mungkin (atau bisa dibilang mustahil) kalau orang tua yang bisa mendidik anaknya dengan baik, namun anaknya itu memiliki masalah dalam perilakunya. Karena sejak dilahirkan dan dibesarkan, anak berada dalam lingkungan keluarga.

Saat pertama kali membuka matanya di dunia, anak melihat kedua orangtuanya atau orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu,  wajar kalau mereka memperhatikan gerak-gerik orang-orang di sekitarnya, terutama orang tuanya. Bagaimana cara orangtua  memperlakukan mereka sejak usia anak-anak hingga dewasa kelak, maka cara itulah yang akan mereka pakai. Kalau cara orang tua memperlakukan anak-anaknya dengan penuh kasih sayang, dan dengan suri tauladan yang baik, pastinya anak-anak juga akan memiliki wawasan yang baik akan perilaku yang harus mereka terapkan di dalam kehidupan mereka

 Ini adalah hal terpenting yang harus kita lakukan wahai para orang tua, kepada anak-anakmu... Kalian tidak dapat memberikan tanggung jawab yang sangat besar ini kepada orang-orang di luar sana, atau lingkungannya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan diberikan oleh orang lain dan lingkungannya kepada anak-anak kita, karena mereka tidak memiliki rasa sayang yang tulus kepada anak kita sebagaimana kita, orangtuanya. Mereka tidak memiliki ikatan batin yang kuat seperti kita. Karena anak-kita dilahirkan dari rahim kita.

Jadi, mari Ayah dan Bunda, anak-anak kita adalah tanggung jawab besar yang harus kita penuhi kebutuhan batinnya, yaitu dengan menjaga kondisi psikologisnya agar selalu dalam keadaan yang baik. Karena anak-anak yang sukses di masa depan adalah anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang harmonis, yaitu keluarga yang memiliki harmoni atau keselarasan dalam ucapan dan perilaku yang baik kepada sesama anggota keluarga.

Tips-Tips dalam berperilaku di depan anak

  • Sadarilah wahai para orangtua bahwa anak akan mencontoh pertama kalinya perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama orang tua mereka. Karena mereka pasti melihat lingkungan terdekatnya terlebih dahulu.
  • Berikan kepada anak-anak perilaku kita yang terbaik, agar mereka bisa melihat contoh bagaimana sikap kasih sayang dan perilaku yang baik itu diterapkan di dalam kehidupan  sehari-hari, agar mereka dapat menerapkannya juga.
  • Sadarilah bahwa anak-anak kita tidak akan pernah memahami cara perilaku yang baik itu seperti apa kalau mereka tidak memiliki pengetahuan dan wawasan akan hal tersebut. Maka kita wajib sebagai orang terdekat dari anak-anak kita untuk membuat mereka paham. Dan cara terbaik membuat mereka paham adalah dengan cara melakukannya karena aksi lebih ‘nyaring’ bunyinya daripada sekedar kata-kata.

Komentar