Apa yang ada di benak
kita mendengar judul (pepatah) di atas? Banyak orang yang mengatakan bahwa
kalau kita ingin sukses maka kita harus bersakit-sakit dulu atau bersusah-susah
payah dulu, kalau tidak maka akan sangat sulit bagi kita untuk menjadi orang
sukses. Apabila kita tidak cermat dalam memahami pepatah tersebut, dan tidak
bijak dalam menyikapinya... membuat kita membayangkan bahwa untuk mencapai
kesuksesan itu sangat sulit... kayaknya susah banget yah...?
Ini dapat
menghalangi kita untuk menjadi orang yang sukses, karena orang sukses harus
hidup susah payah dari awal. Tetapi kalau kita mau gali lebih dalam makna dari
pepatah tersebut, ternyata maksud dan tujuan dari makna pepatah tersebut belum
selesai sampai di situ dalam memahaminya... ternyata ada cara lain untuk meraih
kesuksesan yang tidak perlu merasakan sakit atau susah lagi di awal.
Apakah teman-teman ingin
mengetahui rahasianya..? Baik, saya bocorkan yah... ternyata kalau kita mau
sukses, dan tidak mau mengalami rasa sakit atau merasa susah dari awal, itu karena
memang tidak ada rasa sakit atau susah kalau kita ikhlas dalam menjalani proses menuju kesuksesan tersebut. Karena
kita menganggap bahwa kesuksesan itu hanyalah bonus yang diberikan oleh Tuhan
kepada makhluk-Nya yang bernama manusia –hasil dari ia mau hidup bermanfaat
bagi sesama dengan cara mengeluarkan segala potensi yang ia miliki berupa bakat
dan minatnya, yang pada akhirnya menghasilkan sebuah produk atau jasa yang
diminati oleh masyarakat luas.
Jadi, kalau kita
memiliki pola pikir seperti itu, bisa dipastikan dalam proses kita meraih
kesuksesan, kita tidak akan lagi merasakan sakit maupun susah... karena kita
menyadari bahwa sukses atau tidaknya kita bukan karena hasil usaha atau ikhtiar
kita, tetapi apakah Tuhan mengizinkan atau tidaknya kita untuk menjadi orang
yang sukses. Namun karena pola pikir kita terbalik, bahwa orang bisa dinilai
sukses atau tidaknya karena hasil kerja keras mereka semata... maka akhirnya
akan membuat kita semakin sulit untuk meraih kesuksesan karena kita merasa
segala cara yang kita tempuh tidak membawa kita kemana-mana. Hanya kekecewaanlah
yang akhirnya membuat kita putus harapan karena kesuksesan yang kita inginkan tidak
berhasil kita dapatkan.
Padahal sudah
sangat jelas di dalam agama bahwa tugas manusia itu hanya untuk berikhtiar, sedangkan hasil adalah
hak sepenuhnya wewenang Tuhan untuk mengabulkannya atau tidak, bukan kita yang mampu
(baca: berkuasa) menentukan. Berarti kalau kita tidak ingin merasakan sakit
terlebih dahulu sebelum kesuksesan dapat kita raih, maka fokus kita bukan
terhadap hasil lagi... melainkan terhadap ikhtiar atau usaha terbaik kita yang
sesuai dengan bakat dan minat yang kita miliki agar ketika dalam proses berikhtiar,
kita tidak mengalami kesusahan yang sulit kita atasi karena kita sudah ikhlas
dalam menjalaninya... karena kita menyukai prosesnya... dan usaha yang kita
lakukan sudah sesuai dengan potensi yang kita miliki... maka tidak akan ada lagi
waktu untuk berkeluh kesah. Jadi, sudahkah kita menjalani proses ikhtiar yang
sesuai dengan potensi yang kita miliki? Cukup dijawab dalam hati masing-masing..!
Tips-Tips agar kita menjalani proses ikhtiar dengan rasa suka cita
- Diawali oleh niat: “Apa niat awal kita untuk menjadi orang yang sukses..?” Apakah hanya sekedar memiliki harta benda yang melimpah..? Atau kita ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama dengan bakat dan minat yang kita miliki untuk kemaslahatan umat manusia karena Tuhan menyuruh kita seperti itu..?
- Setelah niatnya (sudah) benar, maka langkah berikutnya: tentukan bidang apa yang ingin kita geluti, sesuai dengan potensi yang kita miliki agar kita dapat menikmati setiap prosesnya (ikhtiar) dalam menjalani bidang yang kita pilih tersebut.
- Tentukan target yang tinggi, karena target yang tinggi berhubungan dengan banyaknya orang yang akan merasakan manfaat dari produk atau jasa yang kita miliki... maka kita akan berusaha dengan maksimal agar target yang kita pilih tersebut dapat kita raih, karena ini demi kemaslahatan umat.
Komentar
Posting Komentar