Who Am I

 


Siapakah diri kita sebenarnya? Mengapa kita dilahirkan ke muka bumi ini? Apakah misi kehidupan kita di dunia ini? Apakah tujuan kehidupan kita? Kadang kita luput dalam menyadari hal ini. Kita dibesarkan dari usia anak-anak sampai dewasa sangat jarang diajak untuk memikirkannya, padahal inilah sumber dari segala masalah utama di dalam kehidupan kita kalau kita tidak mau memikirkannya. Karena banyak manusia yang dalam kehidupannya selalu dilanda kegalauan, kebingungan, dan stress... karena dia tidak tahu mau melakukan apa di dalam hidupnya yang sementara ini. Dia hidup seperti zombie-zombie yang bergentayangan. Dia terlihat hidup, masih bisa bernafas, tetapi apa yang dia lakukan selama hidupnya tidak memiliki arti sama sekali –hanya sekedar memenuhi nafsu keduniawiannya saja seperti sibuk mengumpulkan harta, tahta dan wanita tanpa memikirkan kontribusi dan karya apa yang ingin dipersembahkannya bagi umat manusia.

Amalan apa yang ingin kita berikan di dalam kehidupan yang fana ini di dunia, kadang kita tidak pernah memikirkannya, malahan kita sama sekali tidak pernah memikirkannya. Kita hanya sibuk memikirkan diri sendiri sampai lupa memikirkan orang lain, padahal inilah yang menjadi ujung pangkal kehidupan kita yang sempit, yaitu tidak mau memikirkan orang lain dengan potensi yang kita miliki. Karena penulis meyakini bahwa Tuhan menciptakan manusia bukan tanpa sebab, pasti memiliki tugas yang harus diemban oleh mahluk ciptaan-Nya tersebut. Karena Tuhan tidak pernah menciptakan sesuatu yang sia-sia, tetapi kitalah sebagai manusia, mahluk ciptaannya yang paling sempurna seringkali lalai tidak pernah memikirkannya.

Tuhan sudah ‘membocorkannya’ di agama bahwa apabila kalian tidak menginginkan kehidupan yang sempit, maka patuhlah terhadap perintah agama yang salah satu perintahnya adalah menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi sesama. Dan salah satu cara agar kita menjadi manusia yang bermanfaat yakni dengan cara memikirkan siapa diri kita sebenarnya agar kita dapat mengetahui potensi diri kita sejati, agar kita dapat berkontribusi dan berkarya buat umat. Inilah perintah Tuhan untuk kita semua bagi yang mau memikirkannya.

Tips-Tips untuk mengetahui diri kita sejati

  • Mencari tempat yang tenang dan nyaman, bebas dari gangguan sekitar agar kita memiliki ketenangan untuk bertanya ke dalam diri sendiri dengan jujur tanpa memikirkan berapa banyak uang yang dapat kita miliki agar pikiran kita bisa fokus dan memiliki tingkat kesadaran yang tinggi untuk menjawabnya. Karena kadang kalau ada unsur keduniawian masih terlintas saat kita memikirkannya, maka sulit bagi kita untuk menemukan siapa diri kita yang sejati.
  • Ajukan pertanyaan-pertanyaan ke dalam diri kita sendiri dengan jujur tanpa adanya intervensi dari siapa saja, hanya kita dan Tuhan yang mengetahuinya, seperti: siapakah diri kita sebenarnya? Mengapa kita dilahirkan di muka bumi ini? Apakah misi kehidupan kita? Apakah tujuan hidup kita? Potensi apa yang kita miliki? Kontribusi dan karya apa yang bisa kita persembahkan bagi umat manusia?  Tuliskan semua itu diselembar kertas putih yang kosong, tuliskan tanpa adanya jeda waktu agar tidak ada pikiran kita yang lain dapat mempengaruhi kita dalam proses berpikir.
  • Setelah kita selesai melakukan semua itu, langsung kita berdoa meminta bantuan Tuhan agar niat kita menjadi manusia yang paling bermanfaat bagi sesama dapat segera terwujud dengan kita mulai bertindak sesuai dengan hasil pikir kita. Dan jangan heran, kita akan terkejut dengan hasilnya karena kalau kita mau memikirkan ini, ternyata segala keinginan kita akan kehidupan yang layak di dunia ini akan segera terwujud dengan sendirinya, karena Tuhan akan selalu membantu hamba-Nya ketika hamba-Nya itu sibuk memikirkan hamba-Nya yang lain. Dan ternyata hal-hal yang bersifat keduniawian ini hanya bonus dari Tuhan semata.

Komentar