Sifat Pikiran Kita

 


Apakah kita pernah memperhatikan sifat pikiran kita sendiri?  Karena ternyata pikiran kita juga memiliki sifat –sama seperti perilaku kita. Misalnya kita masih memiliki sifat pelit, pemarah, pembohong... berarti sifat pikiran kita juga seperti itu, karena perilaku kita sesuai dengan sifat pikiran kita. Sifat pikiran kitalah yang mengendalikan perilaku kita, bukan sebaliknya. Jadi apabila ada seseorang yang bertanya, “Kenapa yah, kehidupan saya kok tidak sesuai dengan keinginan saya?” Bisa dipastikan sifat pikiran kita juga tanpa kita sadari berlawanan dengan keinginan kita.

Jadi betapa pentingnya kita menyadari sifat pikiran kita, karena kalau kita tidak mau peduli dengan sifat pikiran kita sendiri, maka kehidupan kita akan berjalan secara otomatis sesuai dengan sifat pikiran kita. Nah, kalau sifat pikiran kita didominasi hal-hal yang positif, maka kehidupan kita akan berjalan selalu dengan hal-hal yang positif, dan sebaliknya. Di sinilah pentingnya kita memiliki kontrol penuh terhadap sifat pikiran kita, karena banyak manusia yang baru menyadari kehidupannya semakin jauh dari yang ia harapkan ketika keadaan di dalam kehidupannya sudah semakin terpuruk... barulah ia sadar, mengapa sampai semua ini terjadi di dalam kehidupannya.

Manusia sering menganggap sepele sifat pikirannya. Ia anggap memang takdirnyalah mengapa hal itu sampai terjadi pada dirinya –maka itulah yang terjadi pada kehidupannya, karena Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum apabila ia tidak mau mengubah nasibnya sendiri, dimulai dari ia memperhatikan dengan serius setiap sesuatu yang masuk ke dalam pikirannya.

Tips-Tips dalam memperhatikan setiap yang masuk ke dalam pikiran kita

  • Sadarilah setiap hal yang masuk ke dalam pikiran kita, baik itu positif maupun negatif... baik secara sadar maupun tidak disadari, maka pikiran kita mengendalikan kehidupan ini.
  • Pastikan hal yang masuk ke dalam pikiran kita selalu hal yang positif. Memang kelihatannya sulit untuk memastikan hal tersebut, tetapi ada sebuah rumus yang mudah, yaitu: pelajari agama dengan maksud untuk paham, bukan sekedar hafal... karena pikiran kita dapat melahirkan tindakan apabila kita memahami sesuatu hal, dan hal yang paling layak untuk dipahami adalah agama. Karena agama adalah satu-satunya petunjuk bagi kehidupan manusia yang berasal dari Tuhan semesta alam, dan sudah tidak ada lagi keraguan di dalamnya.
  • Kelilingi diri kita dengan orang-orang yang positif, terutama orang-orang yang akan membawa diri kita ke dalam kebaikan –dengan orang-orang yang taat dalam menjalani perintah agamanya– karena dengan siapa kita bergaul, pasti akan mempengaruhi sifat pikiran kita. Bahkan Nabi sampai mengingatkan, “Kalau kita bergaul dengan seorang pandai besi, maka kita akan ‘kecipratan’ bara apinya... dan apabila kita bergaul dengan penjual minyak wangi, maka kita pun akan ikut tercium bau wanginya...”  Oleh karena itu, berhati-hatilah dengan siapa kita bergaul.

Komentar