RAJA YANG TAK PERNAH SALAH

 


        Pada saat ini kita akan membahas sebuah tema parenting yang unik yaitu RAJA YANG TAK PERNAH SALAH. Kadang kita sebagai orang tua pernah secara tidak sadar mengajarkan sikap-sikap yang salah kepada anak-anak kita, seperti kita membiarkan anak-anak kita berbuat ‘semau gue’. Kalau anak kita berbuat salah, kita diam saja tidak menegurnya. Kalau ada orang lain atau anak lain yang menegur kesalahan anak-anak kita, kita marah karena mereka ikut campur dalam mendidik anak kita, padahal kita mengetahui dengan jelas bahwa anak kitalah yang salah.

Kalau terus kita biarkan sikap-sikap seperti itu, pasti anak akan merasa menjadi ‘raja’ yang tak pernah salah. Mereka akan berbuat semena-mena kepada siapa pun juga. Mereka takkan peduli dengan orang lain karena tidak ada satu pun orang yang menegur mereka. Padahal kita sebagai orang tua merekalah yang paling bertanggung jawab dalam mendidik sikap anak-anak kita, karena kalau kita tidak pernah mengajarkan sikap-sikap yang baik itu seperti apa –bahkan kita selalu membiarkan sikap-sikap anak kita yang salah– maka kita secara tidak langsung menghancurkan masa depan anak-anak kita. Karena sudah menjadi rahasia umum bahwa sikap-sikap yang salah seperti mau menang sendiri, egois, tidak mau mendengar masukan orang lain itu tidak disukai oleh banyak orang. Kalau sikap-sikap seperti itu terus dibawa oleh anak-anak kita sampai mereka dewasa kelak, bisa dibayangkan bagaimana masa depan anak-anak kita... bagaimana nasib mereka kalau sikap-sikap yang salah itu melekat pada diri mereka, pastinya mereka akan dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Dan kalau sudah seperti itu, bagaimana anak-anak kita bisa bertahan di masa depan karena sudah menjadi rahasia umum bahwa kebanyakan orang senang dengan sikap-sikap peduli dengan sesama.

Dan akhirnya, kalau anak-anak kita menjadi orang yang peduli, pastinya anak-anak kita akan dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dengan mereka, karena ‘hukum tarik menarik’ itu pasti berlaku. Orang yang baik pasti dikelilingi oleh orang-orang yang baik, begitu pula sebaliknya. Maka kalau kita ingin anak-anak kita dikelilingi oleh orang-orang yang baik, maka ajarkanlah anak-anak cara bersikap yang baik itu seperti apa.

Tips-Tips dalam menanamkan sikap-sikap yang baik

  • Ajarkan sikap-sikap yang baik itu seperti apa dengan cara mencontohkannya terlebih dahulu. Jangan sampai kita ingin anak-anak kita memiliki sikap yang baik, namun kita sendiri sebagai orang tua mereka tidak pernah mencontohkannya, karena anak-anak kita tidak pernah memiliki role model yang dapat mereka tiru.
  • Berikan masukan-masukan kepada anak-anak kita mengenai sikap-sikap yang baik agar anak-anak memiliki pengetahuan dan wawasan seperti apa sikap-sikap yang baik itu. Karena anak-anak belum memiliki database yang lengkap mengenai semua itu. Jangan sampai kita berpikir hanya dengan mencontohkan saja sudah cukup, harus juga ditambah dengan masukan-masukan tersebut yang akan memperkaya pemahaman anak-anak kita.
  • Tegur dengan baik kalau anak-anak kita tidak melakukan sikap baik yang sudah kita ajarkan. Jangan sampai kita membiarkannya, dan juga jangan menegurnya di depan orang banyak, karena anak-anak kita –walau masih usia anak-anak– memiliki harga diri yang harus kita jaga. Jangan sampai terlukai hatinya. Jadi dengan kita menegur kesalahan anak kita, mereka akhirnya menyadari ada sikap mereka yang harus diperbaiki. Lakukanlah semua tips-tips ini dengan konsisten agar menjadi karakter pada diri anak-anak kita.

Komentar